Top News: Polemik BUMN jadi Koperasi, KPPU Selidiki Shopee dan Google

Aryo Widhy Wicaksono
7 Februari 2024, 05:45
Ilustrasi gedung BUMN, jakarata Pusat (09/08).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi gedung BUMN, jakarata Pusat (09/08).
Button AI Summarize

Polemik mengenai rencana pasangan calon presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar untuk mengubah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi koperasi mendapatkan respons dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick mengkritik renana tersebut, dan menyebut pembubaran BUMN akan memunculkan pengangguran baru di Indonesia. Sebagai catatan, saat ini terdapat 1,6 juta warga yang bekerja sebagai pegawai BUMN.

Anies lantas membalas kritik tersebut, dan menyebut komentar Erick terkait isu pembubaran BUMN tak memiliki dasar.

Kabar mengenai keinginan kubu Anies untuk membubarkan BUMN pertama kali mencuat pada diskusi Timnas AMIN di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta pada Rabu (31/1).

Polemik mengenai pembubaran BUMN menjadi koperasi menjadi salah satu artikel Top News Katadata.co.id. Selain polemik ini, ketahui juga bagaimana nasib pencalonan Gibran Rakabuming Raka setelah KPU dinyatakan menyalahi etik, serta dugaan monopoli Shopee dan Google.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Duduk Perkara Polemik Kabar Anies Mau Bubarkan BUMN Ubah Jadi Koperasi

Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir baru-baru ini mengkritisi rencana pasangan calon presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Erick berpandangan, pembubaran BUMN sama saja dengan memunculkan pengangguran baru di Indonesia.

Menurut Erick pembubaran tak mungkin direalisasikan. Pasalnya, ada 1,6 juta orang Indonesia bekerja sebagai pegawai BUMN.

"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan," kata Erick dalam keterangan tertulis, Minggu (4/2).

Anies merespons keras penjelasan Erick. Ia menyebut kabar pembubaran BUMN sebagaimana disebut Erick berasal dari kubu Anies - Muhaimin tak berdasar. Alih-alih memberi penjelasan lanjutan, ia menyebut komentar Erick ngawur dan tak berdasar.

“Mana mungkin BUMN dihapus. Jika Pak Menteri yang ngomong, memang Pak Menteri enggak berpikir kritis? Dimana critical thinking-nya?” kata Anies dalam acara Desak Anies di Semarang seperti dikutip Selasa (6/2).

2. Hasil Debat Capres Terakhir Anies, Prabowo, Ganjar: Skor Siapa Unggul?

Penampilan ketiga calon presiden dalam debat kelima yang berlangsung Minggu (4/2) malam menarik perhatian publik. Terlebih lantaran debat berdurasi 120 menit itu menjadi yang terakhir bagi ketiga kandidat calon presiden jelang pemilihan presiden pada 14 Februari 2024 mendatang.

Debat terakhir di putaran pilpres itu dinilai menjadi kesempatan pamungkas dari para capres untuk tampil berhadapan dengan lawan. Setelah debat Komisi Pemilihan Umum masih membuka urang untuk Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo untuk memaparkan visi dan misi melalui kampanye terbuka yang akan berlangsung hingga Sabtu (10/2).

Setelah itu para capres tidak boleh melakukan kampanye karena sudah memasuki masa tenang. Adapun tiga pasangan yang bertarung di pilpres adalah Anies - Muhaimin Iskandar, Prabowo - Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar - Mahfud MD.

Pakar Politik Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia Vishnu Juwono menyatakan debat pamungkas antarcapres memperlihatkan para kandidat saling menahan diri untuk tidak menyerang. Ia mengatakan Anies terlihat menahan diri untuk melakukan serangan langsung terhadap capres lainnya terutama Prabowo.

“Serangan yang dilakukan lebih bersifat implisit dan cenderung ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, terutama terkait program Bantuan Sosial," kata Vishnu seperti dikutip Selasa (6/2).

Tak hanya Anies, Prabowo menurut dia juga terlihat menahan diri. Prabowo dinilai berhasil mengendalikan emosi serta cenderung merangkul dengan menyetujui usulan program atau pendapat dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...