Saat Ahok Serang Jokowi: Singgung Kinerja, IKN, Prabowo hingga Gibran

Ameidyo Daud Nasution
7 Februari 2024, 11:34
ahok, jokowi, gibran
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kanan) dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (tengah) memberikan sambutan saat peresmian implementasi program Biodiesel 30 persen (B30) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12/2019).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan pernyataan kontroversial tentang Presiden Joko Widodo. Ahok sempat mempertanyakan kinerja mantan tandemnya itu di DKI Jakarta.

Video Ahok tersebut tersebar luas di media sosial TikTok. Dalam video tersebut, yang diunggah oleh akun bernama @halim_tambari pada Selasa (6/2), Ahok terlihat sedang melakukan kampanye untuk pasangan calon no urut 3, Ganjar-Mahfud.

Awalnya, terlihat seorang wanita berusia 82 tahun menyatakan dukungannya untuk calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Namun, Ahok dengan tegas menjelaskan alasannya tidak memilih Prabowo.

"Kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat, kita tidak mau pilih orang yang emosional, kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja," tegas Ahok.

Pernyataan Ahok tidak berhenti di situ. Dia mempertanyakan kemampuan kerja Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden dari kubu Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Sekarang saya mau tanya di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota?" tanya Ahok.

Dia menekankan karakter seseorang teruji ketika memiliki kekuasaan. Selain itu, Ahok juga menyoroti kinerja Presiden Joko Widodo, mempertanyakan apakah Jokowi juga mampu bekerja dengan baik.

"Tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja, itu saja dasarnya," jelas Ahok.

Selain itu, Ahok juga membantah klaim bahwa pemindahan ibu kota yang dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah kelanjutan dari cita-cita Soekarno. Menurutnya, Soekarno ingin pemindahan ibu kota dilakukan di Kalimantan Tengah, bukan seperti yang dilakukan Jokowi di Kalimantan Timur.

"Bagi tanah orang yang sudah dikuasai orang banyak Rp 2 juta - Rp 3jt per meter. Setiap jengkal tanah mau dibangun geng-geng semua," ungkap Ahok.

Ahok juga mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru. Menurutnya, jika memang Kalimantan Timur dipilih, seharusnya Balikpapan menjadi pilihan yang lebih tepat.

"Karena di Balikpapan, tanah milik Pertamina meluas ribuan hektar, sehingga kita dapat memberikannya secara gratis," tambah Ahok.

Video tersebut memunculkan beragam reaksi dari netizen, dengan sebagian besar memuji ketegasan dan keberanian Ahok dalam menyampaikan pendapatnya.

Namun, beberapa pihak juga mengkritiknya karena dianggap mencampuri urusan politik dengan menyampaikan pandangan yang terkesan mendukung paslon tertentu.

Penulis: Risma Kholiq (magang)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...