Rektor Diminta Bikin Video Apresiasi Jokowi, Ini Respons Jusuf Kalla

Ade Rosman
7 Februari 2024, 17:28
jusuf kalla, jokowi, rektor
ANTARA FOTO/Reno Esnir/Spt.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (kanan) bersama Ketua Gerakan Nurani Bangsa (GNB) Sinta Nuriyah A. Wahid (kiri) saat pertemuan para tokoh bangsa dan Gerakan Nurani Bangsa di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Wakil Presiden ke-10 dan ke 12, Jusuf Kalla (JK) merespons adanya permintaan kepada rektor Unika Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah Ferdinandus Hindiarto. Kalla menilai ada prosedur yang salah dalam permintaan tersebut.

JK menilai prosedur tersebut salah karena video wawancara dipotong-potong untuk kepentingan tertentu. Ia juga mengatakan hati nurani berpihak kepada sang rektor.

"Wawancaranya dipotong-potong menjadi kalimat yang mengatakan bahwa pemerintah berjalan baik itu aja yang dimuat. Dan tanpa izin. Prosesnya salah," kata JK di kediamannya, Jalan Brawijaya nomor 6, Jakarta Selatan, Rabu (7/2).

Ferdinandus sebelumnya mengaku dihubungi seseorang yang mengklaim Polrestabes Semarang. Ia diminta mengirimkan video testimoni dan ajakan pemilu damai dan narasi positif untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ferdinandus mengatakan, terduga anggota polisi tersebut pun mengirimkan contoh video dari pimpinan perguruan tinggi lainnya yang sebelumnya telah dimintai testimoni serupa. Kendati demikian, ia mengaku tak menuruti permintaan tersebut.

Pengakuan Ferdinandus ini menimpali pernyataan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD soal polisi yang mendekati Rektor untuk membuat testimoni mengenai narasi positif terkait Pemilu dan Jokowi.

Sedangkan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar membenarkan adanya permintaan kepada Ferdinandus. Tujuannya, untuk mengurangi ketegangan politik menjelang pencoblosan.

Sebelumnya Mahfud mengatakan ada beberapa rektor di perguruan tinggi yang didekati pemerintah. Menurut Mahfud, rektor tersebut diminta untuk membuat pernyataan positif soal kinerja Jokowi.

Mahfud mengatakan rektor-rektor itu diminta mengapresiasi kepemimpinan Jokowi dalam menangani Covid-19. Selain itu, mereka juga diminta memberikan pernyataan bahwa Pemilu 2024 berjalan baik. Rektor juga diminta membuat pernyataan bahwa sekelompok orang tak bisa memaksakan kehendak rakyat.

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...