Kampanye Membludak, Mahfud MD Pertanyakan Hasil Survei Capres-Cawapres
Calon wakil presiden nomor urut 03 Mahfud MD menyinggung hasil survei Pilpres 2024. Dia optimistis bahwa hasil survei selama ini akan meleset. Sebab menurutnya tiap kampanye yang dia hadiri selalu dipenuhi massa hingga tumpah ruah.
"Kampanye hari ini menunjukkan denyut kehidupan masyarakat itu lebih banyak yang bersama Ganjar dan Mahfud yang keluar dari hati nurani. Mereka tadi orang yang merasa membebaskan diri dari belenggu-belenggu tekanan dan intimidasi, ternyata kekuatannya seperti ini," ujarnya usai menghadiri kampanye akbar bertajuk Hajatan Rakyat di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2).
Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa survei-survei yang diumumkan sampai saat ini akan meleset. “Kita buktikan nanti tanggal 14," katanya.
Survei terbaru dari sejumlah lembaga menunjukkan dinamika elektabilitas calon presiden dan wakil presiden (capres - cawapres) pada Pilpres 2024 masih terjadi. Persebaran suara masing-masing capres juga mengalami pergeseran tren.
Sepekan menjelang hari pencoblosan, umumnya survei menempatkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dengan elektabilitas tertinggi. Sementara pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, serta Ganjar Pranowo – Mahfud MD memiliki tren yang berbeda-beda.
Surat Suara Tercoblos
Mahfud MD buka suara terkait adanya dugaan surat suara di Tempat Pemungutan Surat Suara Luar Negeri (TPSLN) di Malaysia yang sudah tercoblos.
Mantan Menko Polhukam ini menyebut bahwa hal tersebut bisa saja dilakukan oleh pihak yang sengaja ingin menjatuhkan nama Ganjar - Mahfud.
Sebab itu, dia mendorong agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa segera melakukan penyelidikan dan mengungkap kejadian sebenarnya di Malaysia.
"Seperti yang terjadi di Malaysia itu kan seakan-akan kami dikorbankan. Padahal mungkin saja itu operasi dari pihak lain nyuruh tiga orang nyoblos lalu diumumkan ini pencoblosan yang melanggar aturan," kata Mahfud.
Oleh sebab itu, dia meminta KPU segera menyelidiki dan mengumumkan yang sebenarnya terjadi di Malaysia.