Siap-siap, Jabodetabek Akan Diguyur Hujan Saat Pemilu 2024

Ferrika Lukmana Sari
11 Februari 2024, 08:11
Pemilu
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Mendung menyelimuti kawasan Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika merilis cuaca ekstrem akan terus berlanjut hingga sepekan ke depan dan diprediksi akan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, kondisi cuaca saat Pemilu 14 Februari 2024 nanti akan cukup dinamis sehingga perlu menjadi perhatian masyarakat, terutama di daerah Jabodetabek.

"Kondisi cuaca saat Pemilu, pada umumnya berawan pada pagi hingga siang hari. Namun terdapat potensi hujan ringan di wilayah Jabodetabek saat siang menjelang sore hari," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswato dalam laman resmi BMKG dikutip pada Minggu (11/2).

BMKG memprakirakan cuaca menunjukkan beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Guswanto mengatakan, aktivitas Monsun Asia, memengaruhi wilayah sehingga berpotensi pembentukan hujan di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Selatan. Kemudian masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur turut memicu pembentukan awan hujan.

"Ada juga pembentukan pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia," kata Guswanto.

Persiapan Hadapi Hujan Jelang Pemilu

Untuk itu, pihak terkait diminta melakukan persiapan sebelum Pemilu nanti. Pertama, dengan memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Kedua, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Ketiga, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Keempat, mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiagaan dan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Kelima, terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...