Prabowo-Gibran Unggul Quick Count, Timnas AMIN Tunggu Hasil Real Count
Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mendorong para pendukungnya bersabar mengikuti hasil perhitungan suara atau real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berdasarkan hasil perhitungan cepat atau quick count, pasangan calon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul.
Co-Captain Timnas Amin Tom Lembong mengatakan proses penghitungan suara masih membutuhkan waktu panjang. Dia juga menyatakan para pendukung tak perlu terpengaruh hasil survei perhitungan cepat atau quick count.
"Engga usah terpengaruh dari hasil survei-survei quick count dan sebagainya," kata Tom Lembong di Markas Pemenangan Timnas AMIN di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta, Rabu (14/2) sore.
Tom menyatakan saat ini perhitungan suara mulai bergulir dari Indonesia bagian timur ke bagian tengah dan kemudian ke bagian barat. "Jadi proses masih panjang," kata dia.
Beberapa hasil quick count lembaga survei menunjukkan pasangan calon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul. Misalnya, berdasarkan hasil Litbang Kompas yang mengumpulkan data 80 persen, Prabowo-Gibran meraih 58,82 persen. Sedangkan Anies-Muhaimin mendapatkan 25.21 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 15,97 persen.
Kapten Timnas AMIN, Muhammad Syaugi, menyatakan timnya melakukan penghitungan internal dengan real count suara yang masuk sekitar dua persen. "Masih dilakukan penghitungan real count dan masih sangat awal yaitu dua persen suara yang masuk," kata Syaugi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, semua pihak harus menunggu hasil penghitungan suara sesuai imbauan dari KPU RI.
Ia menegaskan, tidak mempermasalahkan lembaga survei yang mengeluarkan data terkait hasil hitung cepat, yang menunjukkan hasil paslon nomor urut 2 berada di urutan pertama dengan rata-rata melebihi 53 persen suara.
"Lembaga survei boleh saja mengeluarkan data-data itu. Itu tidak ada bedanya dengan survei biasa selama ini," ujar Syaugi.
Oleh karena itu, Syaugi mengatakan bahwa data dari KPU RI harus menjadi acuan dalam Pilpres 2024, sehingga prosesnya masih akan menunggu hingga malam nanti.