TKN Jelaskan Soal Kabar Program Makan Siang Gratis Berjalan di 2029
Komandan Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budisatrio Djiwandono menepis narasi program makan siang gratis baru akan terlaksana pada 2029. Program makan siang gratis merupakan program unggulan Prabowo yang selalu disebut di setiap kampanye.
Budisatrio mengatakan narasi tersebut adalah misinformasi yang sengaja disebarkan oleh pihak lain. Dia pun menyebut bahwa program makan siang gratis segera dimulai setelah Prabowo - Gibran dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
“Program ini adalah program utama Prabowo-Gibran dan langsung akan dijalankan setelah Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden,” ujar Budisatrio seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/2). .
Budi mengakui munculnya kabar tersebut bersumber dari pernyataan dirinya yang telah disalahartikan. Padahal menurut Budi, ia hanya menyampaikan bahwa program makan siang baru mencapai target maksimal pada 2029.
“Pernyataan saya di awal bulan Desember dipotong dan dihilangkan konteksnya, seolah-olah saya menyatakan bahwa program makan siang dan susu gratis baru terlaksana pada 2029. Padahal yang benar adalah program makan siang gratis baru mencapai target maksimalnya menjangkau 82,9 juta anak pada 2029,” ujar Budi.
Program makan siang gratis tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dan dengan skala prioritas begitu Prabowo dan Gibran dilantik. Menurut Budi program itu akan dimulai lebih dulu di daerah prioritas. Jumlah penerima program makan siang gratis, sambung dia, akan bertambah setiap tahunnya hingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak pada 2029.
“Di tahun-tahun berikutnya, 2026, 2027, dan seterusnya jumlahnya akan terus ditambah. Sehingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak akan menerima program makan siang dan susu gratis pada tahun 2029,” ucap Budisatrio.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut juga menyebut bahwa TKN sudah memantau misinformasi yang ia sebut sengaja disebarkan pada saat masa tenang. Padahal menurut Budi pernyataan itu ia sampaikan pada 4 Desember (2023 dan dimunculkan kembali pada 13 Februari.