Nasdem dan PKB Diprediksi Gabung Prabowo, Oposisi Hanya PDIP dan PKS?

Ameidyo Daud Nasution
20 Februari 2024, 12:01
pdip, pks, nasdem, pkb
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wpa.
Suasana rapat paripurna penutupan masa persidangan II tahun sidang 2023-2024 di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah partai diprediksi masuk koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di masa depan. Beberapa partai seperti Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hingga Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diproyeksikan akan bergabung.

Hal ini membuka kemungkinan kursi oposisi hanya tersisa untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kalau kita lihat, Nasdem dan PKB tak punya DNA oposisi," kata pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin kepada Katadata.co.id, Senin (19/2).

PPP juga disebutnya berpotensi bergabung jika lolos ambang batas parlemen. . Ini karena suara PPP terlalu kecil untuk berperan sebagai oposisi ataupun penyeimbang.

"Terlalu berat, suaranya 4% tidak menguntungkan PPP," katanya.

Sedangkan peneliti dari Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal memprediksi PDIP dan PKS juga akan menjadi oposisi. Alasannya, kedua partai ini punya pengalaman sebagai oposisi.

Nicky mengatakan salah satu faktor yang bisa membuat partai banteng beroposisi dengan Prabowo adalah sikap yang berseberangan dengan Presiden Joko Widodo. Meski demikian, ia menilai tawaran politik dari kubu Prabowo kepada PDIP akan diberikan.

"Menurut saya masih sangat cair, tapi kalau jadi oposisi mereka (PDIP) sangat siap," kata Nicky.

Sementara untuk PKS, Nicky mengatakan situasinya masih bisa berubah karena partai tersebut sudah beroposisi selama dua periode pemerintahan. Hal yang menurutnya jadi kunci arah politik PKS adalah tawaran dari Prabowo ke partai tersebut.

"Jadi memang PKS ini masih 50:50," katanya.

Seperti Ujang, Nicky juga memprediksi PKB dan Nasdem akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Begitu pula PPP juga akan merapat jika lolos ke Senayan.

"Nasdem ini kurang lebih sama seperti Golkar, tidak ada tradisi menjadi oposisi," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Jokowi mengatakan pertemuan tersebut merupakan usahanya untuk menjadi jembatan politik parpol.

Dia mengatakan pertemuan dirinya dengan Surya Paloh merupakan kegiatan awal dan akan berlanjut pada kegiatan serupa ke depannya. "Ini baru awal, nanti kalau sudah final," kata Jokowi. 

Sedangkan Ketua Fraksi  PKB di Dewan Perwakilan Rakyat Cucun Ahmad Sjamsurijal mengatakan partainya terbuka untuk komunikasi politik dari semua pihak usai Pemilu 2024. 

"Kalau misalkan upaya-upaya semacam untuk melakukan komunikasi politik itu para elit politik, ya sah-sah saja dilakukan," kata Cucun di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (18/2) seperti dikutip dari Antara. .


Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...