Karir Politik Jokowi Dinilai Bakal Meredup Usai Tak Lagi jadi Presiden

Amelia Yesidora
21 Februari 2024, 17:59
Jokowi
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/Spt.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Seskab Pramono Anung (kiri), Menkominfo Budi Arie Setiadi (kanan) dan Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu melayani swafoto peserta acara seusai menghadiri puncak peringatan Hari Pers National Tahun 2024 di Ecovention Hall, Ecopark, Ancol, Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Button AI Summarize

Guru Besar Ilmu Politik Ohio State University, R. William Liddle, menilai karir politik Joko Widodo akan meredup usai tak lagi menjadi presiden. Hal itu berlawanan dengan posisi Jokowi saat ini yang dinilai menjadi salah satu pemain utama politik Tanah Air terutama pada saat pemilu. 

Menurut William, turunnya pamor Jokowi terjadi lantaran ia bukan pemimpin partai politik dan tak punya keterikatan kuat dengan partai. “Partai politik sangat penting dalam proses demokrasi di Indonesia. Pemimpin partai politik ini yang berdampak besar dalam isu-isu parlementer. Jokowi tidak akan mendapat apa-apa,” kata  Liddle dalam diskusi virtual yang diadakan Southeast Asia Program Stanford University bertajuk Indonesia’s Landmark Election: What Happened, Why, and What’s Next, Rabu (21/2).

Saat ini Jokowi masih berstatus sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun ia tak memegang jabatan strategis di PDIP.

Sebelumnya Jokowi disebut menyiapkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bila nanti sudah tidak menjadi presiden. Hanya saja  rencana itu sulit diwujudkan lantaran partai yang diketuai putranya Kaesang Pangareb itu diprediksi tak lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat lantaran tak memenuhi perolehan suara minimal 4%. 

Alasan lain menurut Liddle adalah lantaran posisi wakil presiden yang ditempati Gibran bukanlah jabatan strategis di pemerintahan. Karena itu ia menyebut pada masa pemerintahan Prabowo nanti, Jokowi belum tentu akan memainkan posisi kunci. 

Ia menilai selama ini Jokowi lebih banyak dipandang lantaran memiliki kinerja baik di bidang ekonomi dan pembangunan. Di sisi lain ia tidak memiliki magnet kuat di bidang politik.  

“Dalam waktu yang sama, di akhir periode kepemimpinannya, kinerja politiknya malah negatif,” kata Liddle.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...