Survei LSI: Masyarakat Tak Setuju Anggapan Pemilu Banyak Kecurangan

Happy Fajrian
25 Februari 2024, 18:09
pemilu, lsi, survei, pilpres, curang
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Petugas melakukan proses penghitungan suara ulang Pemilu 2024 di TPS 46 Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara saat rangkaian kegiatan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kecamatan di Denpasar, Bali, Sabtu (24/2/2024).
Button AI Summarize

Hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa masyarakat tidak setuju dengan anggapan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 diwarnai banyak kecurangan.

Survei menunjukkan bahwa hanya sekitar 31,4% responden yang setuju bahwa pemilu diwarnai banyak kecurangan, sedangkan 60,5% tidak setuju dengan anggapan bahwa pemilu diwarnai banyak kecurangan, sedangkan 8% mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

“Kami menanyakan tentang berita adanya banyak kecurangan dalam pemilu. Ternyata 31,4% setuju dengan pendapat tersebut, tapi mayoritas 60,5% tidak setuju,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, melalui siaran YouTube, Minggu (25/2).

Meski begitu, dia menilai angka 31,4% responden yang setuju pemilu diwarnai banyak kecurangan adalah angka yang masih cukup besar.

Kemudian survei juga menunjukkan bahwa penilaian bahwa pemilu tidak banyak diwarnai kecurangan adalah penilaian partisan, di mana mayoritas masyarakat yang tidak setuju dengan anggapan bahwa pemilu diwarnai banyak kecurangan merupakan pemilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sebanyak 71% pemilih pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02 tidak setuju bahwa pemilu diwarnai banyak kecurangan, dan 36,5% setuju bahwa pemilu banyak kecurangan.

Kemudian dari responden pemilih paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, 38,1% setuju bahwa pemilu banyak kecurangan dan 16,9% tidak setuju pemilu banyak kecurangan. Kondisi yang sama juga terlihat pada responden pemilih paslon 03, 25,4% setuju dan 12% tidak setuju.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...