Jokowi Ungkap Status Pembahasan Makan Siang Gratis di Rapat Kabinet
Ringkasan
- Presiden Jokowi membantah pembahasan program makan siang dan susu gratis dalam rapat paripurna kabinet, melainkan fokus pada penyesuaian anggaran 2025.
- Program makanan gratis ini awalnya dibahas oleh sejumlah menteri, namun Jokowi menegaskan tidak ada pembicaraan spesifik mengenai hal tersebut.
- Tim Kampanye Prabowo-Gibran telah menyusun sumber pendanaan untuk program makan dan susu gratis, termasuk dari pengalihan anggaran 2025 dan alternatif lain seperti putusan kasus dan perubahan peraturan.
Presiden Joko Widodo mengoreksi pernyataan dari sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang mengatakan program makan siang dan susu gratis menjadi topik bahasan dalam Rapat Paripurna Kabinet pada Senin (26/2) lalu. Menurut Jokowi rapat paripurna kabinet awal pekan itu lebih membahas rencana penyesuaian anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 dengan program dari presiden terpilih 2024-2029.
"Tidak ada pembahasan itu. Di dalam rapat kabinet paripurna saya sampaikan bahwa program presiden terpilih harus sudah dimasukkan dalam rencana anggaran 2025," kata Jokowi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (28/2).
Jokowi menjelaskan masuknya program prioritas calon presiden terpilih bertujuan untuk memudahkan pemerintah selanjutnya menjalankan program unggulan yang telah ditetapkan. Hal itu menurut Jokowi dibutuhkan agar pemerintahan baru bisa lebih cepat dan lebih mudah dalam bekerja.
“Nanti penganggaran tidak kembali mengajukan anggaran kepada DPR. Inilah yang disampaikan di rapat paripurna kemarin," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali menegaskan bahwa rapat kabinet paripurna tidak sekalipun membahas program makan siang dan susu gratis. Kedua program ini merupakan program yang selalu disebut pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka selama masa kampanye pilpres 2024.
"Tidak ada pembicaraan spesifik (mengenai makan siang gratis) yang tadi disampaikan," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan program makan siang dan susu gratis sempat dibahas di rapat paripurna kabinet. Kendati demikian, pembahasannya belum detail.
“Itu tentu harus dihitung secara seksama sehingga bisa di-deliver dengan baik. Karena kalau tidak salah 83 juta orang yang akan diberikan makan siang dan susu gratis,” kata AHY saat ditemui wartawan di Istana Negara, Senin (26/2).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mendiskusikan anggaran program makan dan susu gratis. Menurutnya, program tersebut akan masuk dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) pada rapat kabinen Senin kemarin.
Adapun program makan siang dan susu gratis menyasar pada kepada 82,9 juta orang akan berjalan secara bertahap sampai 2029. Sejauh ini rincian program ditujukan untuk 30 juta anak pra-SD, 24 juta murid SD, 9,8 juta murid SMP dan 10,2 juta murid SMA.
Rincian Rencana Pelaksanan Program Makan Siang dan Susu Gratis
Program makan siang gratis di sekolah juga menyasar kepada 4,3 juta santri dan 4,4 juta ibu hamil. Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran sebelumnya menjelaskan sudah merumuskan sumber pendanaan dan kebutuhan anggaran yang mencapai Rp 400-450 triliun hingga 2029.
Menurut TKN sebagian sumber pendanaan program distribusi awal makan siang dan susu gratis akan mengambil porsi jatah APBN 2025. Selain itu, TKN sudah menemukan beragam pendanaan alternatif untuk memastikan program makan siang dan susu gratis segera berjalan setelah Prabowo-Gibran dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyampaikan sumber pendanaan alternatif tersebut berasal dari putusan sejumlah kasus yang menjadi hak negara sejumlah Rp 90 triliun. Selain itu, TKN juga sudah menghitung ada potensi pendanaan sebesar Rp 116,4 trilun dari perubahan satu peraturan tertentu.
"Ini hitungan pertengahan tahun 2023. Sekarang kemungkinan lebih besar," ujar Drajad saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Jumat (16/2).
TKN menghitung, 10.000 dari 74.961 desa bisa dilibatkan untuk memproduksi padi. Kemudian, 20.000 desa bisa membangun peternakan ayam pedaging dan petelur, penggemukan sapi dan usaha sapi perah. Selanjutnya, 2.000 desa nelayan bisa diandalkan untuk penyediaan ikan segar. Ribuan desa lainnya bakal dilibatkan dalam pemenuhan sayur mayur, buah, hingga bumbu masak.
Makan siang dan susu gratis ini bakal mengacu pada komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna. Oleh sebab itu setidaknya dibutuhkan hingga 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun. Selain itu, diperlukan pula 1 juta ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan, hingga kebutuhan 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.