Sudirman Said: Pihak Kalah Wajib Menjadi Penyeimbang Pemerintah

Ringkasan
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) adalah perusahaan energi baru terbarukan yang merupakan anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk, dengan kegiatan utama sebagai perusahaan holding yang menyediakan solusi energi bersih melalui tiga pembangkit listrik geothermal. Pemegang saham utama BREN adalah Prajogo Pangestu melalui Barito Pacific.
- BREN berhasil mengumpulkan dana segar Rp 3,13 triliun dari proses IPO di Bursa Efek Indonesia pada 29 September 2023 dengan harga saham perdana Rp 780, yang menunjukkan antusiasme investor dengan kelebihan permintaan sampai 135,2 kali.
- Setelah IPO, BREN ekspansi ke sektor pembangkit listrik tenaga bayu dengan akuisisi PLTB Sidrap senilai US$102,2 juta dan menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia pada 8 Desember 2023, menggeser PT Bank Central Asia Tbk dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.077 triliun.

Timnas AMIN memandang harus ada penyeimbang di pemerintah yang terpilih setelah Pemilu 2024. Pihak penguasa dinilai cenderung melahirkan perilaku penyimpang.
“Siapapun yang naik, sebetulnya punya power tends to corrupt, absolute power corrupts (kuasa untuk merusak),” kata Co-captain Timnas AMIN Sudirman Said saat ditemui di TWS House, Jakarta, Rabu (6/3).
Ketua Institut Harkat Negeri atau IHN ini menjelaskan, pihak yang harus menjadi penyeimbang adalah pihak yang kalah dalam Pemilu. Mereka harus menjadi pengawas pemerintahan.
“Mungkin itu dianggap terlalu naif, tapi kita harus suarakan,” kata Sudirman.
Menurut dia, sangat mudah untuk memisahkan sektor swasta dan negara pada masa lalu. Namun, saat ini situasinya jauh lebih kompleks.
“Siang hari mengungkap kebijakan. Malam hari merangkap bisnis, bagaimana menggunakan kebijakan itu sebagai kesempatannya. Mungkin subuhnya juga mengundang rombongan Lembaga Swadaya Masyarakat yang didanai," kata dia.
Sudirman menyatakan pemerintah harus memetakan bagaimana keadaan politik masa depan. Ia mengatakan pemerintah harus bisa melihat di masa lalu, membaca keadaan, dan hati-hati menata pergerakan ke depannya.