Kronologi 4 Orang dalam 1 Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Teluk Intan
Aksi bunuh diri yang terjadi di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, daerah Penjaringan Jakarta Pusat pada Sabtu (9/3) sore menjadi sorotan publik. Peristiwa itu melibatkan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak yang sudah menginjak remaja.
Peristiwa bunuh diri itu pun ramai diperbincangkan di media sosial. Tak sedikit warganet yang menaruh penasaran mengenai motif di balik aksi bunuh diri dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan itu. Kepolisian hingga saat ini masih menelusuri kasus dan coba menemukan alasan di balik kejadian bunuh diri.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan dari penelusuran sementara, para pelaku diduga sudah menyiapkan diri sebelum bunuh diri. Mereka tidak terlihat tak sengaja saat melompat dari dari atap atau roof top Apartemen Teluk Intan.
"Persiapan itu terlihat dari gerak gerik mereka di CCTV sebelum melakukan aksi bunuh diri," kata Agus Ady seperti dikutip Minggu (10/3).
Detik-detik Korban Bunuh Diri Melompat dari Rooftop
Agus menjelaskan, merujuk hasil rekaman kamera pemantau keempat korban yang merupakan satu keluarga yang terdiri dari pria berinisial AE dan istrinya AIL serta dua anak mereka satu lelaki berinisial JWA (13) dan perempuan JL (16) melakukan aksi dengan sadar. Mereka datang ke Apartemen Teluk Intan sekitar pukul 16.20 WIB menggunakan mobil Gran Max B 2962 BIQ.
Saat tiba di apartemen, keempat korban masuk ke lobi dan langsung menuju lift. Saat di lift, AE mencium kening istrinya AIL yang mengumpulkan semua telepon seluler korban ke dalam tasnya.
Setelah keluar dari lift mereka menaiki tangga darurat dan sampai di roof top. Tak lama berselang keempat pelaku bunuh diri meloncat dari atas. "Dari gerak gerik kami menyimpulkan ini bunuh diri yang sudah dipersiapkan bersama," kata Agus.
Agus mengatakan keluarga yang melakukan aksi bunuh diri memang menghuni kamar di apartemen tersebut tapi selama dua tahun terakhir mereka tidak tinggal di sana. Menurut Agus keempat korban mengalami luka berat di bagian kepala dan patah di sekujur tubuh.
Ia mengatakan keempat jasad sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan Visum Et Refertum. "Kami juga mengamankan saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata dia.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Lebih jauh, Agus mengatakan saat ini kepolisian terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya.Polisi juga memeriksa identitas kendaraan dan membuka handphone milik korban.
"Kami akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini," kata Agus.
Menurut Agus beberapa hal yang akan ditelusuri adalah apakah korban terjerat utang atau tidak. Selain itu juga akan dilihat apakah ada tekanan yang membuat mereka melakukan aksi nekat untuk terjun dari roof top Apartemen Teluk Intan.
"Kami belum bisa memutuskan karena masih mengumpulkan barang bukti yang ditemukan di tubuh korban, lokasi kejadian dan lainnya," kata Agus.
Pada saat kejadian jasad keempat jasad korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen. Petugas yang mendengar ada suara dentuman keras dan langsung menghampiri dan melihat empat mayat yang terlentang dan melapor ke polisi.