Kampung Hijau Kemuning Manfaatkan Lahan Sempit Jadi Produktif

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
14 Maret 2024, 19:56
Pertanian berkelanjutan di lahan sempit yang dijalankan warga Kampung Hijau Kemuning tak lepas dari andil BRI melalui program BRInita (BRI Bertani di Kota).
BRI
Button AI Summarize

Pertanian berkelanjutan menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga ketahanan pangan. Pasalnya, pertanian berkelanjutan bisa menjadi solusi guna memenuhi kebutuhan pangan di tengah tantangan lingkungan dan lahan produktif yang semakin terbatas.

Salah satu langkah pertanian berkelanjutan yang dilakukan saat ini adalah budi daya tanaman hidroponik. Tanaman hidroponik banyak dipilih sebagai metode penanaman karena efisiensi air yang tinggi, penggunaan lahan sedikit, dan hasil panen lebih cepat dibandingkan dengan pertanian konvensional.

Satu wilayah yang menerapkan pengembangan dan budi daya tanaman hidroponik adalah Kampung Hijau Kemuning yang merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Curug, Kelurahan Binong, Kabupaten Tangerang.

Widi selaku Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Hijau Kemuning mengutarakan, budi daya tanaman hidroponik yang dilakukan warga Kampung Kemuning merupakan inisiatif warga karena menginginkan sebuah perubahan.

"Karena meski lahan yang ada di Kampung Hijau Kemuning itu sempit, dengan inisiatif tersebut, kami bisa mewujudkan lingkungan yang bersih, indah, rapi, dan hijau," tuturnya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (14/3).

Widi menuturkan, salah satu fasilitas umum di wilayahnya yang semula hanya lahan kosong tidak terawat akhirnya dimanfaatkan untuk berkebun. Lahan kosong ini dimanfaatkan warga Kampung Hijau Kemuning untuk penanaman toga, sayuran, kunyit, dan bunga telang guna menunjang ketahanan pangan warga sekitar.

“Ada juga green house untuk hidroponik, kemudian rambatan untuk menanam berbagai macam sayuran seperti oyong dan bunga telang yang dapat dimanfaatkan untuk produk-produk Kampung Hijau Kemuning," ujarnya.

Budidaya Tanaman Toga

Urban Farming yang dijalankan warga Kampung Hijau Kemuning secara khusus dimanfaatkan untuk menanam tanaman obat-obatan keluarga (Tanaman Toga).  Widi mengatakan, dengan berbagai hasil dari tanaman hidroponik maka Kampung Hijau Kemuning bisa mendapatkan penghasilan sekaligus memberi manfaat yang besar bagi warga sekitar.

Hasil pengolahan tanaman hidroponik ini selanjutnya diolah untuk produk minuman kemasan alami pencegah penyakit, seperti minuman temulawak, kunyit asem, wedang jahe, empon-empon, beras kencur dan ekstrak jahe merah.

"Kami pun bisa menjual sayuran dan dari penanaman kunyit serta bunga telang, juga bisa dimanfaatkan untuk produk minuman tradisional, yakni kunyit asam dan teh bunga telang. Hasil dari jualan tersebut juga kami manfaatkan untuk pembelian bibit tanaman,” ucapnya.

Masyarakat dapat membeli produk-produk hasil olahan Kampung Hijau Kemuning melalui instagram @hijaukemuning, ataupun membeli secara langsung ke lokasi.

Pertanian berkelanjutan yang dijalankan oleh warga Kampung Hijau Kemuning tak lepas dari andil BRI melalui program BRInita (BRI Bertani di Kota). Di dalam program ini, BRI menyalurkan bantuan Urban Farming berupa pembangunan fisik seperti rumah tanaman atau green house.

Tidak hanya pada bantuan infrastruktur urban farming, BRI juga melalukan pembinaan terhadap penerima manfaat berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli/instansi terkait.

Selain itu, dilakukan pula pemantauan kegiatan urban farming serta pengembangan hasil pertanian. Dengan demikian, praktik urban farming yang dilakukan warga mampu menambah nilai ekonomis seperti penjualan, pengelolaan, pengemasan, dan pemasaran.

“Kami juga mendapatkan pelatihan untuk pengemasan produk-produk hasil tanaman dan membuat jenis kemasan yang tepat untuk masing-masing hasil panen,” imbuh Widi.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menuturkan, pihaknya terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyalurkan program-program yang secara nyata mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.

Saat ini, BRInita menjadi merupakan salah komitmen nyata BRI bagi pelestarian lingkungan. Program ini mendorong masyarakat di tengah kota untuk memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.

Catur menyatakan, program tersebut tak hanya di satu titik saja melainkan mencakup 21 titik di Indonesia. BRI berharap program ini secara kontinyu terus berjalan sehingga menjadi wadah positif bagi masyarakat.

“Kisah inspiratif yang ditunjukkan oleh KWT Kampung Hijau Kemuning diharapkan dapat ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya,” kata Catur.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...