Ganjar Tak Mau Jadi Menteri Prabowo, Pilih Berada di Luar Pemerintahan
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan dirinya lebih memilih berada di luar pemerintahan ketimbang menjadi menteri dari presiden berikutnya. Alasannya, Ganjar ingin menjaga mekanisme check and balance.
Ganjar juga berterima kasih kepada pihak yang menawarkan posisi menteri dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ini sejalan dengan rencana Prabowo membuat koalisi besar.
"Kalau saya berada di luar, mungkin jauh lebih baik arena check and balance dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing," kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu seperti dikutip dari Antara, Selasa (26/3
Selain itu Ganjar mengatakan tawaran posisi menteri lebih baik ditujukan kepada parpol pengusung Prabowo-Gibran. Apalagi menurutnya, jumlah partai yang berada di kubu 02 lebih banyak.
"Banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti punya harapan," katanya.
Ganjar juga akan berkomunikasi dengan para relawan di dalam dan luar negeri untuk mewujudkan ide dan gagasan di masa depan. Ia mencontohkan, relawannya di Amerika Serikat aktif menggelar pendidikan politik secara rutin kepada masyarakat.
Tak hanya itu, Ganjar dan relawannya akan berkegiatan dengan basis komunitas di bidang politik, UMKM, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat miskin.
"Ada banyak yang bisa kita kerjakan untuk rakyat," katanya.
Berdasarkan hasil yang ditetapkan KPU, Prabowo-Gibran mengantongi 96.214.691 suara atau setara 58,58%. Selanjutnya ada Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan 40.971.906 suara atau setara 24,94%. Di urutan ketiga ada Ganjar Pranowo - Mahfud MD dengan 27.040.878 suara atau setara 16,47%.