Megawati Instruksikan Pilkada, PDIP Buka Kans Koalisi Golkar Gerindra
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum partainya Megawati Soekarnoputri telah memberikan arahan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Instruksi itu menurut Hasto menjadi dasar bagi kader partai mulai bersiap menghadapi pilkada.
“Bahkan, kami sudah menyusun jadwal-jadwal agenda-agenda strategis terkait dengan Pilkada," kata Hasto di kawasan Menteng, Jakarta, Senin.
Hasto menjelaskan pasca-lebaran nanti akan dilakukan konsolidasi partai dalam rangka mempersiapkan Pilkada 2024. Ia menyebut hasil pemilu dan pilpres 2024 menjadi catatan bagi PDIP untuk lebih bersiap menghadapi pilkada.
Menurut Hasto hasil pemilu 2024 menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada PDIP masih tinggi. Bahkan, di tingkat kabupaten dan kota, kursi yang dikumpulkan oleh PDI Perjuangan justru mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019.
"Ini menjadi modal politik yang sangat baik. Bahkan, calon kepala daerah yang berasal dari internal PDI perjuangan yang incumbent (petahana) itu ada setidaknya 171 orang yang siap untuk running (melanjutkan) kembali," ujar Hasto.
PDIP Buka Peluang Koalisi Lintas Partai
Sebagai bagian dari upaya memenangkan pilkada, PDIP kata Hasto juga membuka diri untuk membangun koalisi dengan sejumlah partai termasuk dengan Partai Gerindra dan Partai Golkar. Menurut Hasto koalisi dengan lintas partai dimungkinkan mengingat dinamika politik yang berbeda antara tingkat nasional dan daerah.
“Pilkada itu perspektifnya lebih ke lokal, sehingga kerja sama memang dimungkinkan dengan Gerindra, dengan Golkar," kata Hasto. Hal ini berbeda dengan koalisi pilpres saat PDIP berada pada kubu berbeda dengan Golkar dan Gerindra.
Hasto menjelaskan koalisi dengan Partai Gerindra maupun Partai Golkar memungkinkan pada Pilkada 2024 karena terdapat syarat mendaftarkan pasangan calon kepala daerah. Untuk pilkada gubernur calon kepala daerah bisa diajukan minimal oleh partai dengan 20% kursi di DPRD. Syarat 20 persen tersebut merupakan jumlah perolehan kursi DPRD dan merujuk Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota (UU Pilkada).
Sementara itu, Hasto mengatakan bahwa PDI Perjuangan juga membuka peluang koalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura, yang sempat berkoalisi pada Pilpres 2024. Hasto mencontohkan, kerja sama lintas partai dapat terjadi di Pilkada Gubernur Jawa Timur. PDIP kata Hasto berpotensi mengusung Khofifah Indar Parawansa untuk didukung di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.
"Dimungkinkan dengan Gerindra, Golkar, PPP, Perindo, Hanura, karena jangan lupa PPP, Perindo, Hanura banyak kursi di tingkat provinsi dan kabupaten kota," kata Hasto kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Hasto mengatakan, terkait Pilkada tengah dilakukan pemetaan secara menyeluruh untuk tiap daerah di Indonesia. Selain itu komunikasi politik lintas partai dan tokoh dimungkinkan terjadi untuk mengusung calon terbaik.
Berikut jadwal dan tahapan pilkada serentak 2024
- 27 Februari-16 November 2024: pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;\\
- 24 April-31 Mei 2024: penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;
- 5 Mei-19 Agustus 2024: pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;
- 31 Mei-23 September 2024: pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
- 24-26 Agustus 2024: pengumuman pendaftaran pasangan calon;
- 27-29 Agustus 2024: pendaftaran pasangan calon;
- 27 Agustus-21 September 2024: penelitian persyaratan calon;
- 22 September 2024: penetapan pasangan calon;
- 25 September-23 November 2024: pelaksanaan kampanye;
- 27 November 2024: pelaksanaan pemungutan suara;
- 27 November-16 Desember 2024: penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara