Faisal Basri Sindir Bansos Jelang Pemilu: Bentuk Politik Gentong Babi

Amelia Yesidora
1 April 2024, 16:37
faisal basri, bansos, mk
Agung Samosir|KATADATA
Faisal Basri
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ekonom senior Faisal Basri mengatakan pemerintah menggunakan bantuan sosial sebagai politik pork barrel alias gentong babi dalam Pemilu 2024. Hal ini ia sampaikan selaku ahli yang dihadirkan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilu atau PHPU hari ini, Senin (1/4).

Faisal menilai bansos ini efektif lantaran hampir separuh penduduk Indonesia itu tergolong penduduk miskin ekstrem, nyaris miskin, dan rentan miskin. Menurutnya, hal ini menjadi santapan bagi para politisi.

“Di negara berkembang seperti Indonesia, implementasi pork barrel biasanya berwujud bantuan sosial atau sejenisnya,” kata Faisal di Mahkamah Konstitusi, Senin (1/4).

Ia kemudian mendefinisikan istilah pork barrel sebagai metafora penggelontoran dana. Ekonom INDEF ini membandingkan celengan yang biasa disimbolkan dengan hewan babi.

Kendati demikian, pork barrel di Indonesia tidak terbatas pada penggelontoran uang tapi sampai mobilisasi pejabat hingga ke level bawah. Faisal kemudian menyebut dua orang nama menteri yang diduga terlibat dalam skema tersebut.

Pertama, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang turun membagikan bantuan. Saat membagikan bantuan, ia mengatakan bantuan ini dari Presiden Jokowi sehingga rakyat harus berterimakasih dengan cara memilih yang didukung Jokowi.

 Kedua, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mempersilakan Menteri Sosial Tri Rismaharini membuat bantuan serupa. Faisal sendiri mengatakan Risma tidak melakukan politisasi bansos.

"Banyak menteri lain, tapi yang paling vulgar, Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Zulkifli Hasan,” ujar Faisal.

Faisal Basri menyebut pembagian Bantuan Langsung Tunai atau BLT El Nino di masa kampanye sebagai upaya mendongkrak suara pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Faisal menjadi ahli untuk kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilu atau PHPU di Mahkamah Konstitusi hari ini.

“El Nino ini kebutuhan untuk meningkatkan suara, only that, dari segi data itu, ini yang sangat memilukan dan seolah-olah kita semua bodoh,” kata Faisal.

Faisal Basri memaparkan linimasa pemberian bantuan El Nino dan kondisi iklim Tanah Air. Dalam paparannya, Faisal mengutip BMKG yang memprediksi El Nino mendera Indonesia pada Juni 2023. “Ramalan cuaca sudah di-support oleh BMKG, BPS, dan BRIN. Jadi tidak dipercaya lembaga yang memerintah sendiri.”

Pemerintah baru memberi Bantuan Pangan El Nino pada November hingga Desember 2023. Alih-alih melibatkan Kementerian Sosial, justru presiden dan beberapa menteri yang menyalurkan bantuan langsung.

Kementerian Koordinator Perekonomian mengusulkan penambahan bantuan, yakni BLT El-Nino. Bantuan ini kemudian disalurkan pada Januari 2024, hanya sebulan menjelang Pemilu berlangsung. “El Nino-nya sudah mereda, minta perpanjang (bantuan) El Nino. Kenapa, minta diperpanjang? Karena ingin ciptakan panggung-panggung baru,” katanya.

Ia menambahkan, bantuan ini tidak cukup disalurkan lewat mekanisme yang ada, tapi harus menunjukkan pihak yang memberi dengan seragam tertentu. Panggung yang diciptakan ini berguna untuk memastikan efektivitas bansos semaksimal mungkin.

 

Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...