Feri Amsari Dorong Jokowi Jadi Saksi di MK: Saatnya Presiden Bela Diri

Amelia Yesidora
3 April 2024, 20:25
jokowi, sengketa pilpres, pilpres 2024,
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom,.
Kuasa hukum pihak terkait dari pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan (kanan) bertanya kepada ahli KPU selaku termohon, Marsudi Wahyu Kisworo (kiri) saat sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Button AI Summarize

Pakar Hukum Tata Negara Universitas Andalas Feri Amsari menyebut Mahkamah Konstitusi atau MK baiknya menghadirkan Presiden Jokowi sebagai saksi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilu atau PHPU.

Hal ini lantaran dua orang pemohon, yakni kubu paslon satu dan tiga, sama-sama menggugat keterlibatan presiden sehingga Pemilu 2024 tidak berjalan jujur dan adil.

“Joko Widodo punya hak membela diri, justru ini kesempatan Joko Widodo membela diri bahwa saya tidak cawe-cawe, tidak menggunakan fasilitas negara untuk menguntungkan paslon 2,” kata Feri dalam siaran pers dikutip Rabu (3/4).

Ia bahkan optimistis dua pihak pemohon ini memasukkan nama Joko Widodo sebagai salah satu saksi yang wajib dihadirkan dalam sidang permohonan PHPU.

Tuduhan cawe-cawe ini sebenarnya disebabkan karena Jokowi menyalahgunakan kekuasaan presiden sebagai personal, bukan konteks pemerintahan. Kendati demikian, menurutnya Jokowi pasti menolak hadir ke Mahkamah Konstitusi.

“Tapi kalau MK yang memerintahkan untuk hadir maka Presiden Jokowi wajib hadir. Kecuali dia tidak sanggup menerima kenyataan bahwa orang tahu dialah pelaku kecurangan terbesar," ujar Feri.

Di sisi lain, Feri menjelaskan banyak orang salah paham. Orang kerap mengatakan PHPU harusnya membahas selisih suara Pemilu 2024, bukan keterlibatan pemerintahan. Feri mengatakan harusnya yang dipermasalahkan tidak sekadar angka hasil Pemilu, namun penyebab sehingga keluar angka itu dalam pengumuman hasil Pemilu.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...