Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Berkat Dukungan BRI
Momen Ramadan dan Idul Fitri membawa berkah tersendiri bagi pelaku usaha kue kering dan berbagai macam makanan ringan. Bukan hanya produsen besar tetapi juga para pelaku usaha mikro, salah satunya Windayati, seorang wirausaha dari Desa Wage, Aloha, Sidoarjo, Jawa Timur.
Menjelang lebaran, Windayati sibuk melayani banyak pesanan kue kering seperti nastar, kastengel dan choco chips. Menyadari permintaan pesanan tinggi, Windayati memanfaatkan momentum ini untuk menyajikan inovasi baru berupa tampilan kue yang lebih menarik.
"Saya membuat inovasi baru, yaitu nastar berbentuk bunga dengan selai di luar. Selain nastar bunga, saya juga menawarkan produk kastengel dan kue kering butter choco chips," kata Windayati dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (20/4).
Melalui merek Retas Snacks And Cookies, usaha kue Windayati kini memiliki banyak pelanggan setia. Jelang lebaran ini pesanan bisa datang dari berbagai kalangan, salah satu pemesan skala besar adalah dari dinas pemerintahan daerah.
Alhasil, omset Windayati melejit khususnya selama Ramadan lalu. "Biasanya setiap bulan, omset saya hanya sekitar Rp2.5 juta hingga Rp3 juta rupiah. Namun, selama bulan Ramadan, omset bisa mencapai 10 juta per bulan,” tuturnya.
Ia menawarkan berbagai macam kue kering, termasuk rengginang dan keripik gandum dengan harga yang terjangkau, berkisar Rp50.000 hingga Rp100.000, tergantung pada beratnya.
Sebetulnya, Windayati sendiri bukan pemain baru di dunia usaha kue kering. Perempuan 48 tahun ini sudah merintis usaha sejak tahun 2019 dengan modal awal Rp1 juta. Berawal dari hobi membuat kue, Windayati kemudian membulatkan tekadnya untuk berani berbisnis usaha kue.
"Usaha ini berawal dari hobi saya yang suka memasak dan suka membuat kue. Lalu, biasanya kalau beli di luar rasanya sering tidak sesuai, jadi akhirnya saya memproduksi sendiri," ucapnya.
Windayati melabeli kue kering buatannya dengan merek Retas Snacks And Cookies, karena tak hanya menjual kue kering tapi juga aneka makanan ringan. Pelan tapi pasti usahanya semakin berkembang dan mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Windayati kini mempekerjakan tiga karyawan untuk menjalan usaha kue kering yang juga menjadi salah satu unit usaha Griya Kreatif Privat miliknya.
KUR Mikro BRI Di Balik Perkembangan Usaha Kue Kering
Perkembangan usaha kue kering Retas Snacks And Cookies milik Windayati tidak bisa dipisahkan dari akses pembiayaan. Program KUR Mikro dari BRI menjadi salah satu pendorong utama dalam menjalankan usaha kue kering dan memenuhi pesanan para konsumen. Windayati, tercatat sebagai nasabah aktif BRI tercatat telah mendapatkan KUR Mikro BRI.
Tidak hanya mendapatkan bantuan permodalan, BRI juga memberikan dukungan penuh dalam pengembangan usaha Windayati melalui pendampingan dan pelatihan.
"Saya tergabung dalam rumah BUMN, yang mana saya mendapatkan berbagai pelatihan mulai dari peningkatan produk, kemasan, pemasaran, hingga strategi digital marketing," kata dia.
Windayati merasakan dukungan BRI berperan penting dalam kemajuan usaha kue keringnya. Ia berharap BRI dapat terus memberikan dukungan kepada dirinya untuk terus mengembangkan usaha kuenya. Pasalnya, sebagai pelaku usaha mikro menghadapi tantangan pada aspek pemasaran dan persaingan dengan produsen-produsen besar.
Adapun, BRI merupakan perbankan di Indonesia yang menjadi penyalur KUR terbesar, yang setiap tahunnya terus meningkat. Sepanjang 2023, BRI menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur dengan mayoritas penyaluran KUR untuk sektor produksi. Pada tahun ini, BRI menjadi penyalur KUR terbesar dengan alokasi Rp165 triliun.
Di dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan optimistisnya bahwa BRI dapat menyalurkan KUR tersebut sebelum 2024 berakhir. Keyakinan ini dengan mempertimbangkan strategi yang telah disusun perseroan pada percepatan graduasi atau upaya menaikkelaskan nasabah, serta perluasan jangkauan penerima baru.
Supari menegaskan, BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM. Perseroan juga memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.
“Kisah produsen sekaligus pelaku UMKM Kue Kering ini menjadi salah satu contoh bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha yang kami berikan dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM,” ucapnya.