Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo - Gibran

Ade Rosman
29 April 2024, 15:18
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan cawapres Muhaimin Iskandar berbincang dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua kiri) dan Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi saat bertemu pascaputusan sengketa Pilpres oleh MK, di Kantor DPP PKS, Jakarta, S
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan cawapres Muhaimin Iskandar berbincang dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua kiri) dan Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi saat bertemu pascaputusan sengketa Pilpres oleh MK, di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Button AI Summarize

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik menolak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sikap PKS yang membuka diri bergabung dengan kubu pemenang menunjukkan pembelahan antara PKS dengan pendukung fanatiknya. "Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya?" kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Minggu (28/4).

Ia menilai saat masa kampanye, PKS kerap melayangkan serangan negatif secara masif terhadap pasangan Prabowo-Gibran.

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata dia.

Mahfuz Sidik pun menyinggung narasi yang muncul saat Pilpres 2019, yang mana, kata dia, kala itu banyak narasi yang mucul dari kalangan PKS menganalogikan Nabi Musa yang tak perlu berutang kepada Firaun.

"Ketika pada 2019 Prabowo Subianto memutuskan rekonsiliasi dengan Jokowi, banyak cap sebagai pengkhianat kepada Prabowo Subianto. Umumnya datang dari basis pendukung PKS," katanya.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...