Arab Saudi Luncurkan Smart Card Haji, Indonesia Jadi yang Pertama
Arab Saudi secara resmi meluncurkan layanan Smart Card untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M. Peluncuran ini dilakukan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah, dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, di Jakarta.
Peluncuran Smart Card ini menandakan era baru dalam penyelenggaraan ibadah haji. Jemaah kini akan dimudahkan dengan akses informasi dan pelayanan yang lebih optimal melalui kartu elektronik ini.
“Kartu tersebut yang akan membantu jemaah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang ada di tempat pelaksanaan ibadah haji dan di kartu tersebut juga ada sertifikat selesai melaksanakan ibadah haji sehingga itu bisa menjadi kenangan yang indah bagi yang telah melaksanakan ibadah haji,” kata Menhaj Tawfiq, seperti dikutip dari laman haji.kemenag.co.id, Kamis (2/5).
Lebih lanjut, Menhaj Tawfiq mengungkapkan bahwa Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara pertama yang menerima Smart Card. Hal ini merupakan bentuk penghargaan dari Arab Saudi atas komitmen Indonesia dalam penyelenggaraan haji yang tertib dan efisien.
“Jemaah haji yang pertama kali mendapatkan kartu ini adalah jemaah haji dari Indonesia. Kartu elektronik ini adalah kartu yang memang dibuat khusus untuk memberikan pelayanan kepada jemaah haji,” ujarnya
Menhaj Tawfiq menekankan bahwa penggunaan Smart Card ini juga bertujuan untuk mencegah masuknya jemaah haji dengan visa yang tidak sesuai prosedur. Dengan demikian, hanya jemaah yang memiliki visa haji resmi dari Pemerintah Arab Saudi yang dapat melaksanakan ibadah haji.
Menanggapi hal itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas bersyukur Indonesia mendapatkan keistimewaan dari Kerajaan Arab Saudi.
"Tentu kita bersyukur, Indonesia negara yang mendapatkan keistimewaan dari Kerajaan Saudi Arabia sehingga didatangi demikian banyak delegasi yang dipimpin langsung oleh Pak Menteri Haji dan Umrah," kata Menag Yaqut dalam keterangan resminya, Selasa (30/4).
Selain itu, para jemaah haji Indonesia akan dimudahkan dengan berbagai layanan, termasuk layanan fast track di tiga bandara: Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Djuanda Surabaya. Sekitar 120 ribu jemaah diprediksi akan mendapatkan manfaat dari layanan ini.
"Kami menyampaikan terima kasih atas kemudahan perjalanan haji dan umrah yang telah diberikan kerajaan Arab Saudi kepada umat muslim di Indonesia," imbuhnya.
Ke depan, Menag berharap Kerajaan Arab Saudi dapat memfasilitasi dan memberikan solusi terkait keterbatasan ruang di Muzdalifah dan Mina. Selain itu, beliau juga berharap terjalin sinergi platform haji antara Indonesia dengan Arab Saudi.