Pemerintah Siapkan Cetak Biru Penyatuan BUMN Pangan dan Pupuk
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencana pemerintah menyiapkan rancangan blue print perusahaan pelat merah hingga 2034. Rancangan ini mencakup rencana integrasi di antaranya penyatuan sektor pangan dan pupuk.
“10 tahun ke depan salah satunya memperkuat ekosistem. Seperti contoh misalnya sekarang ini yang namanya pupuk dengan pangan kita terpisah, ke depan kita akan jadikan satu ekosistem,” kata Erick dalam Family Gathering Kementerian BUMN di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, seperti dikutip Senin (6/5).
Menurut Erick, integrasi antara sektor pupuk dan pangan dianggap penting karena keduanya merupakan bagian dari satu ekosistem yang saling terkait. Erick mengatakan saat ini keduanya masih terpisah dan perlu digabungkan agar dapat berjalan secara lebih efisien.
“Pupuk dan pangan karena ini ekosistem. Tidak mungkin kita bicara pangan tanpa pupuk misalnya. Nah ini masih terpisah,” tutur Erick.
Erick juga menyoroti kekurangan dalam sektor pupuk, terutama terkait dengan ketersediaan bahan baku seperti sulfat dan fosfat. Ia menyebutkan dalam upaya untuk menjadi produsen pupuk terbesar di dunia, Indonesia perlu memiliki kepastian pasokan bahan baku.
Dalam penyusunan blue print, pemerintah menurut Erick memberikan fokus pada kepastian pasokan bahan baku untuk industri pupuk. Saat ini meski Indonesia menjadi satu dari pabrik pupuk besar dunia masih mengalami kendala dalam kepastian bahan baku.
Erick menyampaikan blueprint tersebut berlaku selama 10 tahun ke depan, bertujuan untuk memperkuat ekosistem BUMN. Ia mengakui transformasi membutuhkan waktu cukup lama seperti dilakukan di China yang memerlukan waktu 18 tahun untuk transformasinya.
“Jadi kalau China yang sedemikian masif memperbaiki negaranya perlu 18 tahun, saya rasa tidak mungkin BUMN Indonesia lima tahun,” tutur Erick.
Erick menekankan bahwa blue print tersebut harus detail dan terperinci, sehingga dapat digunakan oleh siapa pun yang menggantikan posisinya di masa depan. Hal ini akan memastikan kelangsungan rencana dan proyek yang telah dilakukan sebelumnya.
Selain itu, Erick juga membahas tentang perencanaan anggaran, pembagian PMN (Penyertaan Modal Negara), dan dividen untuk tahun-tahun mendatang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan dan transparansi kepada pihak-pihak terkait, serta untuk menghindari ketidakpastian di masa mendatang.