Terdampak Cuaca Ekstrem, BMKG Umumkan 14 Daerah Berstatus Waspada
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang. BMKG bahkan menetapkan 14 daerah berstatus waspada.
Merujuk laman BMKG seperti dikutip Sabtu (11/5) terdapat 14 daerah berstatus waspada meliputi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Peringatan dini dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga berpotensi menyasar untuk wilayah Bandung Jawa Barat, dan Pekanbaru Riau.
Selanjutnya BMKG memprediksi potensi hujan disertai petir terjadi di Jambi, Bengkulu, Banda Aceh, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Pangkal Pinang, dan Manado pada pagi dan siang hari. Sementara untuk wilayah DKI Jakarta sebagian besar cerah berawan – hujan ringan pada pagi hingga dini hari. BMKG memperkirakan kelembaban udara di DKI Jakarta berada pada malam hari yaitu 75-95 persen dan bersuhu 24-31 derajat celcius.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berujung kebencanaan. Menurut Dwikorita cuaca ekstrem bisa terjadi di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan dipicu adanya intervensi bibit siklon tropis.
Lebih jauh Dwikorita mengatakan tiga bibit siklon tropis yaitu Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia. Bibit siklon ini menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.
Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam). Adapun tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa dengan pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.
Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15 - 20 knots (28 - 37 km/jam). BMKG mencatat tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis.
Begitu pula, Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20 - 25 knots (37 - 46 km/jam) dan tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa. Pergerakan siklon ini terdeteksi ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis.
BMKG juga memprediksi pada 11 Mei-12 Mei 2024, sebagian besar wilayah pesisir Indonesia akan mengalami risiko bahaya gelombang tinggi. Hal tersebut didapatkan berdasarkan laporan peringatan dini gelombang tinggi yang diekspos pada laman media sosial Instagram @infobmkg.
Dalam laporannya, gelombang angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angina berkisar 4-15 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur – tenggara dengan kecepatan 6-22 knot.
Fenomena percepatan angin dan belokannya itu meningkatkan potensi gelombang laut tinggi dengan kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru bagian barat.