Jokowi akan Tinjau Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumbar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana meninjau lokasi terdampak banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat. Dia mengatakan pemerintah sudah bergerak cepat dan tanggap dengan menerjukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke lokasi musibah.
"Saya juga ingin ke sana tetapi masih mengatur waktu. Karena juga di sana kondisinya jalan banyak yang longsor, pengungsi juga baru ditata," kata Jokowi kepada wartawan seusai meninjau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara pada Selasa (14/5).
Sejumlah lokasi yang terdampak banjir lahar dingin dan longsor di antaranya Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Padang Pariaman. Jokowi mengatakan dirinya akan menyalurkan bantuan dan arahan saat kunjungannya ke lokasi bencana nanti.
"Nanti kalau waktunya sudah ketemu saya akan segera tinjau ke sana, ke Sumatra Barat. Baik untuk memberikan bantuan dan memberikan solusi kepada yang terdampak," ujar Jokowi.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan otoritas terkait.
Suharyanto mencatat korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut sejumlah 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.
Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang,
Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak juga dapat dipenuhi dengan baik.
"Kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul -betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi," kata Suharyanto dalam keterangan pers pada Selasa (14/5).
Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.
Seusai rapat koordinasi yang digelar, BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp 3,2 miliar.