Gerindra Nilai Manuver Yusril Tak Berkaitan dengan Jatah Kursi Menteri
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons kabar terbaru mengenai mundurnya Yusril Ihza Mahendra dari kursi Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB). Mundurnya Yusril dari kursi ketua umum dikabarkan berkaitan dengan akan masuknya Yusril dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Dasco kabar yang beredar belum tentu kebenarannya. Ia menyebutkan, hingga saat ini kondisi di internal kubu Prabowo belum membahas mengenai kursi menteri.
"Soal Pak Yusril kami kan sampai saat ini belum tahu mengenai siapa dan tempatnya di mana mengenai kementerian yang akan ditunjuk oleh Pak Prabowo," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
Dasco mengatakan, saat ini kubu Prabowo-Gibran tengah berfokus pada pengkajian program yang dijanjikan saat masa kampanye. Fokus tersebut membuat baik Prabowo maupun Gibran belum membahas posisi menteri yang akan ditunjuk nantinya.
"Sampai saat ini kami masih dalam hal pengkajian program unggulan dari presiden terpilih," kata dia.
Sebelumnya, Yusril secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBB. Langkah ini ia sampaikan dalam sidang Musyawarah Dewan Partai atau MDP PBB di Dewan Pimpinan Pusat atau DPP PBB, Jakarta, Sabtu (18/5) malam.
“Sudah terlalu lama memimpin partai sejak PBB berdiri di awal Reformasi 1998. Sudah saatnya terjadi regenerasi dalam kepemimpinan PBB,” kata Yusril menjelaskan alasan keputusan tersebut dalam keterangan tertulis, Minggu (19/5).
Permohonan pengunduran diri Yusril diterima oleh peserta MDP PBB yang terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Wilayah, badan-badan khusus, dan otonom PBB yang jumlah suara totalnya 49 suara. Melalui pemilihan suara, partai itu kemudian menentukan siapa Ketua Umum PBB selanjutnya.
Jabatan Ketua Umum kemudian dipindahkan ke Fachri Bachmid yang diangkat menjadi Pejabat atau Pj. Ketua Umum DPP PBB. Mengutip akun Twitter/X resmi PBB, Fachri Bachmid dapat dukungan 29 suara, sementara Sekjen DPP PBB, Afriansyah Noor, memperoleh dukungan 20 suara.
“Dengan demikian, sesuai ART PBB, MDP mensahkan Dr Fahri Bachmid menjadi Pejabat Ketua Umum PBB sampai terpilihnya Ketua Umum PBB definitif hasil Muktamar PBB yang akan datang, yang disepakati MDP akan dilaksanakan selambat-lambatnya akhir Januari 2025," tulis PBB.
Yusril sendiri kini berusia 68 tahun, digantikan Fachri yang berusia 46 tahun. Eks Ketua Umum PBB ini mengatakan bahwa ia akan tetap aktif di dunia politik, terlebih dengan latar belakang akademisinya. Menurut Yusril, dengan tidak lagi berada di kepengurusan partai politik, ia bisa lebih bebas menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan masalah bangsa.