Top News: Helikopter Presiden Iran Jatuh, Gelombang Covid di Singapura

Aryo Widhy Wicaksono
21 Mei 2024, 05:40
Presiden Iran Ebrahim Raisi di Gedung Nusantara V, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Presiden Iran Ebrahim Raeisi ketika berkunjung ke Gedung Nusantara V, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Otoritas Iran telah memastikan Presiden Ibrahim Raisi, meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di dekat perbatasan Iran - Azerbaijan.

Semua orang di dalam helikoper tersebut dilaporkan tewas, termasuk Menteri Luar Negeri Iran Amirabdollahian serta beberapa penumpang dan sejumlah kru pejabat lainnya.

Seorang pejabat Iran mengatakan Raisi dan Menlu Iran tewas saat helikopter jatuh ketika melintasi wilayah pegunungan berkabut.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber, akan menggantikan sementara waktu posisi Ebrahim Raisi. Ia akan bertugas untuk memfasilitasi pemilihan presiden baru dalam 50 hari ke depan.

Selain kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran, ketahui juga bagaimana varian baru Covid-19 menyebar di Singapura, serta usulan Indonesia dalam World Water Forum (WWF) dalam Top News Katadata.co.id.

1. Puing Helikopter Ditemukan, Presiden Iran Raisi Dilaporkan Meninggal

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dikabarkan meninggal akibat kecelakaan helikopter. Saat ini tim sudah menemukan puing helikopter yang jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur itu.

Seorang pejabat Iran mengatakan Raisi dan Menlu Iran tewas saat helikopter jatuh ketika melintasi wilayah pegunungan yang berkabut.

"Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri, dan semua penumpang di helikopter meninggal dalam kecelakaan," kata seorang pejabat Iran dikutip dari Reuters, Senin (20/5).

Sedangkan kantor berita Iran, Mehr memastikan Raisi meninggal dalam kecelakaan tersebut. Dalam pemberitaan, mereka menyebut seluruh penumpang telah menjadi martir.

2. Mengenal Mohammad Mokhber, Presiden Sementara Iran Pengganti Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan tewas dalam kecelakaan helikopter yang terjadi di daerah hutan pegunungan saat cuaca buruk di wilayah utara Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu (19/5).

Informasi ini disampaikan oleh seorang pejabat Iran pada Senin (20/5), setelah tim pencari berhasil menemukan puing-puing helikopter di wilayah yang sama.

"Presiden Raisi, menteri luar negeri, dan semua penumpang di dalam helikopter tewas dalam kecelakaan," kata pejabat senior Iran kepada Reuters, yang meminta namanya tidak disebutkan karena sensitivitas masalah tersebut.

Informasi serupa juga disiarkan oleh Kantor Berita Iran, Mehr News Agency. Mereka mengumumkan bahwa semua penumpang helikopter yang jatuh telah mati syahid.

Para penumpang helikopter yang dimaksud yakni Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, dan perwakilan Pemimpin Revolusi Islam untuk provinsi Azerbaijan Timur Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem.

Kepala Palang Merah Iran atau Iranian Red Crescent Society (IRCS) Pirhossein Kolivand mengatakan tidak ada tanda-tanda penumpang yang selamat di lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Raisi.

3. Singapura Dihantam Gelombang Baru Covid-19, Puncaknya Diprediksi Juni

Singapura sedang memasuki masa gelombang baru penularan Covid-19 dalam dua minggu terakhir. Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan telah terjadi peningkatan kasus infeksi Covid-19 sejak awal bulan Mei.

Dia mengatakan puncak gelombang baruitu akan mencapai puncak dalam dua hingga empat minggu ke depan atau antara pertengahan dan akhir Juni 2024.

“Kami berada di awal gelombang di mana kasus terus meningkat,” kata Ong, sebagaimana diberitakan oleh The Straits Times pada Sabtu (18/5).

Kementerian Kesehatan Singapura mencatat kasus Covid-19 hingga 11 Mei naik menjadi 25.900 kasus, dibandingkan dengan 13.700 kasus pada minggu sebelumnya.

Rata-rata harian rawat inap Covid-19 meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pasien pada minggu sebelumnya.

4. Indonesia Usul 4 Inisiatif Baru pada KTT World Water Forum di Bali

Indonesia mengusulkan empat inisiatif baru dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, pada Senin (20/5).

Inisiatif itu merupakan upaya untuk menegaskan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian air dunia.

Empat inisiatif yang diusulkan Indonesia yaitu penetapan hari danau sedunia alias world lake day, dan pendirian lembaga pengembangan atau center of excellence di Asia Pasifik. Usulan lain berkaitan dengan pelaksanaan tata kelola air berkelanjutan di negara pulau kecil, serta penggalangan proyek-proyek air.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa air punya peran penting bagi kehidupan umat manusia.

Mengutip laporan Bank Dunia, Jokowi menyebut dampak kekurangan air dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi sampai 6 % hingga tahun 2050. Kelangkaan air juga dapat memicu perang serta bisa menjadi sumber bencana.

"Too much water maupun too little water, keduanya dapat menjadi masalah bagi dunia," kata Jokowi saat menyampaikan pernyataan yang disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.

5. Kominfo Kaji Insentif untuk Telkomsel hingga XL, Starlink Dapat?

Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo sedang menyiapkan insentif untuk operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, Smartfren hingga XL Axiata.

Apakah Starlink juga mendapatkan insentif? Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail belum memerinci insentif yang akan diberikan kepada operator seluler.

Hal ini masih dibahas dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Keuangan alias Kemenkeu. Insentif diharapkan dapat meningkatkan cakupan layanan dan kualitas koneksi internet, khususnya di daerah-daerah pelosok yang selama ini minim sinyal.

“Kecepatan internet yang sebelumnya 20 Mbps bisa naik menjadi 30 Mbps, 40 Mbps, dan seterusnya,” kata Ismail, akhir pekan lalu.

Ia menegaskan bahwa insentif itu bertujuan menyejahterakan masyarakat. “Kami bukan memberikan insentif untuk operator seluler, tetapi untuk kebutuhan masyarakat," Ismail menambahkan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...