PDIP Singgung Politik Praktis Saat Tanggapi Bobby Pindah ke Gerindra
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution tak lagi tercatat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tak banyak berkomentar ihwal hengkangnya Bobby dari partai yang mengusungnya di Pilkada 2019 itu.
Hasto mengatakan PDIP menghormati pilihan politik yang telah diambil Bobby. “Setiap warga negara oleh konstitusi memiliki hak untuk berserikat dan berkumpul, termasuk mau bergabung ke partai politik mana,” ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (22/5).
Kendati demikian, Hasto menyebut ada dua hal yang bisa menjadi alasan mengapa seseorang berpindah partai politik. Ia tidak menyebut apa alasan yang dipakai oleh Bobby.
“Ada yang bergabung karena idealisme, ada yang bergabung karena kepentingan-kepentingan praktis kekuasan. PDI Perjuangan menghormati pilihan-pilihan untuk bergabung di dalam partai politik tersebut,” kata Hasto.
Bobby Nasution sudah resmi bergabung ke Partai Gerindra pada Senin (20/5). Pindahnya Bobby ditandai dengan pemberian kartu tanda anggota yang diterima di Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Sumatera Utara di Medan, Senin (20/5).
Pada saat yang sama Bobby juga mendaftar sebagai Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara pada tim penjaringan Partai Gerindra. Bila memenuhi syarat dukungan Bobby akan bertarung di Pilkada yang berlangsung 27 November 2024.
Bobby mengatakan salah satu alasan ia bergabung dengan Gerindra adalah ketokohan para pengurus partai. Ia menyebut mendapat banyak keteladanan dari tokoh Gerindra.
"Saya mendapat kesamaan dengan visi dan misi Gerindra," ujar Bobby dalam konferensi pers seperti dikutip Selasa (21/5).
Selain itu Bobby mengatakan telah meminta restu pada Presiden Joko Widodo. Ia menyebut segala langkah yang ia ambil tetap disampaikan kepada Jokowi yang merupakan mertuanya.
Adapun untuk penentuan pasangan maju di Pilkada Sumatera Utara, Bobby mengatakan akan menyerahkan sepenuhnya pada Gerindra. Di sisi lain, Bobby juga sudah mengantongi penugasan untuk maju di Pilkada Sumut dari Partai Golkar.