Cerita Saksi Tim Protokol SYL Punya Grup WhatsApp Saya Ganti Kalian

Amelia Yesidora
27 Mei 2024, 19:16
Tersangka mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjawab pertanyaan wartawan usai menjadi saksi dalam sidang etik di Kantor Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Gedung ACLC KPK, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Tersangka mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjawab pertanyaan wartawan usai menjadi saksi dalam sidang etik di Kantor Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Gedung ACLC KPK, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Saksi sidang dugaan kasus korupsi dengan terdakwa eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL mengungkapkan mengenai grup WhatsApp bernama ‘Saya Ganti Kalian’. Informasi ini diungkapkan Protokol dan Sekretariat Menteri Pertanian era SYL, Rininta Octarini.

Informasi ini terungkap saat jaksa KPK bertanya mengenai grup percakapan antara protokoler dengan tim di komplek menteri Widya Chandra. Rini menjawab, protokoler tidak berkoordinasi langsung dengan tim di Widya Chandra, tapi ia punya grup WhatsApp dengan Sekretaris Mentan.

“Apa nama grupnya?” kata Jaksa KPK dalam sidang Senin (27/5) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dilansir dari tayangan YouTube.

“Saya ganti kalian,” jawab Rini.

Rini mengaku tidak tahu arti nama grup WhatsApp itu, lantaran grup sudah ada saat dirinya bergabung di Sekretariat Mentan. Kendati demikian, ia mengatakan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta, yang juga terdakwa dalam kasus ini, ada di grup itu.

“Ada tim Sekretariat Mentan, ada Pak Hatta, ada Ubed (Ubaidillah, penjaga rumah dinas SYL di Widya Chandra), ada ajudan,” kata Rini.

Jaksa menganggap keberadaan Hatta dalam grup ini ganjal. Menurutnya, saat itu Rini dan teman-teman adalah staf di level bawah yang mengurus jadwal SYL sehari-hari. Lalu, jaksa mempertanyakan, apa posisi Hatta sehingga bisa bergabung dalam grup bernama ‘Saya Ganti Kalian’ itu.

“Karena ada beberapa kegiatan Pak Menteri yang juga dimintakan arah Pak Hatta,” ujar Rini.

“Apakah saat itu, saat Pak Hatta gabung grup itu, dia sudah menjadi direktur atau masih staf biasa?” tanya Jaksa lagi.

“Setahu saya, Februari 2020, belum,” kata Rini.

Rini juga bercerita, Hatta kerap menegurnya bila melakukan kesalahan. Misalnya kegiatan SYL yang tidak diagendakan sesuai jadwal hingga penerbangan dan penginapan yang tidak sesuai.

Jaksa menilai hal tersebut janggal, karena posisi mereka sama-sama staf. Ia kemudian bertanya alasan mengapa Hatta yang menegur Rini dan anggota grup lainnya.

"Apakah Pak Hatta pernah cerita memang ini, seperti Pak Menteri maunya seperti ini, harus diikuti, seperti itu? Membawa nama Pak Menteri lah sehingga Pak Hatta ini berani menyampaikan arahan atau pun memarahi, gitu?" tanya jaksa.

"Kalau secara langsung, tidak," jawab Rini.

"Yang saksi tahu bagaimana, kalau tidak secara langsung?" tanya jaksa.

"Kalau misalnya ada kesalahan jadwal atau kesalahan pilihan penerbangan, kesalahan pemilihan hotel, biasanya Pak Hatta langsung menegur kami di sekretariat," kata Rini.

Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...