NasDem Singgung Sumbangan Kader Soal Dugaan Aliran Dana dari Kementan

Ade Rosman
30 Mei 2024, 21:24
nasdem, syl, korupsi syl, kementerian pertanian, kementan
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.
Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah) yang menjadi terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi, berjalan keluar usai mengikuti sidang perdana yang beragenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto merespons dugaan mengalirnya dana Kementerian Pertanian dalam kasus yang menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) senilai Rp 850 juta.

Selain itu ada juga dugaan aliran dana lainnya berkaitan dengan kegiatan pembagian sembako yang dilakukan oleh organisasi perempuan sayap Partai NasDem, Garnita Malahayati yang disebut diketahui oleh Surya Paloh selaku Ketua Umum.

Sugeng mempertanyakan apakah dugaan aliran dana tersebut merupakan inti dari dugaan rasuah yang dilakukan SYL atau bukan. "Apakah itu bagian dari core masalah? Atau itu kembang-kembang?" Kata Sugeng di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).

Sugeng menggambarkan, sebagai kader partai jika ada suatu kegiatan semisal memberi bantuan bencana. Ia menyebut, biasanya kader secara inisiatif menyumbang.

"Misalnya bencana besar, kami-kami biasanya gaji tiga bulan kami sumbangkan di situ. Itu betul, boleh dicek. Nah mungkin Pak Syahrul Limpo dalam konteks itu waktu itu ada dana operasional menteri, misalnya, yang digunakan untuk membantu ketika NasDem misalnya membuka kebersamaan menyangkut bencana-bencana," kata dia.

Sugeng menegaskan, partainya tak menekankan pematokan nominal yang harus diberikan oleh tiap kadernya dalam hal tersebut. "Kalau hal ini sepertinya skenariotif orang di situ duduk di Menteri harus nyumbang ini, itu untuk kepentingan partai, tidak ada. saya pastikan tidak ada," katanya.

Sugeng menggambarkan, untuk kegiatan organisasi sayap seperti Garnita biasanya sesekali NasDem membuka 'dompet bersama' juga dana resmi partai yang menjadui pungutan resmi kader. Sugeng yang merupakan Ketua Komisi VII DPR RI mengaku dipungut setiap bulannya untuk operasional partai.

"Semuanya ada, bahkan lantas dana yang terkumpul di—katakanlah Bendahara Partai itu digunakan untuk berbagai hal. Untuk misalnya kegiatan sayap, kegiatan partai, dan sebagainya-sebagainya. Lantas juga untuk kegiatan sosial misalnya, terjadi bencana, sering kami membuka kepedulian," katanya.

Sebelumnya, dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Rabu (29/5), mantan Staf Khusus SYL Joice Triatman menyebut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengetahui adanya kucuran dana dari Kementan yang membiayai kegiatan Garnita.

Joice yang juga merupakan Wakil Bendahara Umum Partai NasDem itu menyebut Paloh mengetahuinya lantaran dirinya selalu melaporkan detail keuiatan Garnita pada Paloh termasuk mengenai pembagian sembako hingga hewan kurban yang didanai Kementan.

"Kami melaporkan kegiatan-kegiatan baik, tetapi karena sifatnya tidak rutin maka itu kami rangkum apa-apa saja yang sudah dilakukan dan yang akan rencana kami lakukan ke depan," kata Joice.

Dia menjelaskan laporan kegiatan Garnita kepada Paloh dilakukan dirinya saat bertemu di Partai NasDem secara langsung, namun bukan di dalam forum resmi.

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...