Belanja Turis Asing di Indonesia Merosot, Sandiaga Tak Khawatir

Andi M. Arief
3 Juni 2024, 20:05
sandiaga, pariwisata, turis
ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 2024/Nyoman Hendra Wibowo/tom.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan paparan saat High Level Panel sesi ke-7 World Water Forum ke-10 2024 bertema The role of the Private Sector in Meeting Goals of Sustainable Development Goal 6 (SDG6) di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Rabu (22/5/2024).
Button AI Summarize

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno mengatakan pengeluaran wisatawan mancanegara atau wisman pada kuartal pertama pertama lebih tinggi dari negeri jiran. Pernyataan Sandiaga merespons data terakhir yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

Badan Pusat Statistik mendata rata-rata pengeluaran wisman pada Januari-Maret 2024 senilai US$ 1.429 atau Rp 23,1 juta per orang. Angka ini turun 12,06% dari capaian sepanjang tahun lalu senilai US$ 1.652,36 per orang.

Selain itu, rata-rata lama tinggal pada Januari-Maret 2024 hanya sepanjang 11,73 malam atau lebih rendah dari rata-rata sepanjang 2023 sepanjang 12,71 malam. Meski demikian, Sandiaga mengatakan capaian tersebut tergolong positif dibandingkan negara lain. 

"Pengeluaran rata-rata US$ 1.429 per wisman ini di atas rata-rata negara lain yang jadi tetangga kita. Selain itu, angka tersebut jauh di atas target US$ 1.000 per orang," kata Sandiaga di kantornya, Senin (3/6)

Sandiaga akan mengubah fokus wisman yang berkunjung dari jumlah kunjungan menjadi jumlah belanja dan lama tinggal. Sebab, target jumlah kunjungan wisman pada Januari-April 2024 telah lebih tinggi 24% dari target batas atas pemerintah atau mencapai 4,09 juta orang.

Untuk diketahui, target kunjungan wisman pada tahun ini adalah 14 juta sampai 17 juta orang. Adapun kunjungan wisman per April 2024 naik 23,22% secara tahunan menjadi 1,06 juta orang.

Sandiaga berniat untuk menambah jumlah dan rute penerbangan langsung ke Indonesia untuk meningkatkan wisman berkualitas. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan tingkat keterisian penerbangan langsung dari luar negeri.

Ia juga mengakui akomodasi masih menjadi kontributor terbesar dalam pengeluaran pada wisman. Namun presentasi pengeluaran untuk akomodasi selama empat tahun terakhir telah berkurang.

Sandiaga menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya waktu bermalam akibat proses karantina selama pandemi Covid-19. Alhasil, biaya akomodasi pada Januari-April 2024  lebih rendah dibandingkan masa pandemi Covid-19 pada 2020-2023.

"Saya bisa simpulkan wisman yang datang ke dalam negeri telah menjadi wisman yang berkualitas dengan capaian pengeluaran yang lebih tinggi dan lama tinggalnya yang lebih panjang," ujarnya.

BPS mendata porsi pengeluaran wisman untuk akomodasi mencapai 37,85%. Angka tersebut lebih rendah dari capaian sepanjang tahun lalu senilai 41,65%.



Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...