PAN - Gerindra Teken Kontrak Dukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut
Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku telah menyetujui kontrak koalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung Wali Kota Medan, Bobby Nasution, pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara tahun ini. Saat ini Bobby merupakan kader Gerindra setelah menerika kartu tanda anggota yang di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumatera Utara pada 20 Mei lalu.
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, mengakui partainya memperioritaskan untuk beraliansi dengan partai politik atau parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilgub 2024. "PAN dan Gerindra itu sudah sepakat untuk mengusung Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara," kata Eddy saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Kamis (6/6).
Eddy menguraikan, PAN juga sepakat untuk mendukung calon gubernur yang diusung oleh Gerindra di Pilgub Jawa Barat dan Jawa Tengah nantinya. Di sisi lain, kontrak koalisi antara PAN-Gerindra juga menyepakati Gerindra untuk memberikan dukungan kepada calon gubernur dari kader PAN untuk Pilgub Jambi, Bengkulu, Kalimantan Selatan dan Maluku.
Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menambahkan, PAN telah menyerahkan nama kader partai seperti anak ketua umum PAN Zulkifli Hasan, Zita Anjani dan pesohor Eko Patrio kepada KIM untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta. Selain itu, partai berlogo matahari putih itu juga telah menyodorkan proposal kepada KIM yang berisi penugasan kepada Desy Ratnasari dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiatro untuk menjadi calon wakil gubernur Jawa Barat.
"KIM memang sudah berkomitmen untuk saling menjalin koalisi di Pilgub. Kami upayakan Pilgub karena kalau bicara Pilkada kabupaten/kota itu relatif lebih berwarna dibandingkan dengan Pilgub," ujar Eddy.
PAN merupakan salah satu partai anggota KIM yang mengusung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Selain PAN, KIM beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat. Koalisi tersebut juga berisi sejumlah partai non parlemen seperti Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Kendati demikian, Eddy menyampaikan bahwa aliansi politik antar KIM di Pilgub cenderung sulit apabila mengakomodir seluruh kepentingan dari empat partai besar, yakni Demokrat, PAN, Golkar dan Gerindra. Eddy mengatakan, komitmen koalisi Pilgub sesama parpol anggota KIM cenderung lebih mudah terbentuk jika hanya melibatkan 2 partai.
"Tidak mungkin untuk mengakomodir seluruh 4 partai di dalam KIM, kan posisinya hanya dua, calon gubernur dan calon wakil gubernur. Pilgub A bisa PAN-Gerindra, Pilgub B PAN-Golkar, Pilgub C Gerindra-Demokrat," ujarnya. "Tapi variasinya itu biasanya berfokus pada partai-partai yang ada di Koalisi Indonesia Maju."
Tim Internal Bobby Nasution, Muhammad Ricky Pangeran, merinci pihaknya sudah mengambil formulir di Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Indonesia atau Perindo. Kemudian, Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura, dan Partai Nasional Demokrat atu Nasdem. Tidak lupa, partai sendiri yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional atau PAN, dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.
Di luar sembilan partai tersebut, justru Golkar yang sudah memberi tugas pada Bobby mengikuti Pilkada Sumut 2024. Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan mereka adalah salah satu parpol yang pertama mendukung Bobby saat dulu bersaing merebut kursi walikota Medan.