Kubu Prabowo Berjanji Lanjutkan IKN, Faktor Gibran jadi Alasan

Muhamad Fajar Riyandanu
11 Juni 2024, 17:07
ikn, prabowo, gibran
Fauza Syahputra|Katadata
Presiden terpilih, Prabowo Subianto (kiri) bersama dengan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan keterangan pers seusai rapat pleno penetapan pemenang Pilpres 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (24/4/2024). Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.
Button AI Summarize

Kubu Prabowo Subianto berjanji melanjutkan pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur meski anggaran besar disiapkan untuk program makan bergizi gratis.

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, mengatakan bahwa pembangunan IKN merupakan perintah undang-undang yang harus dipatuhi oleh presiden.

Drajad mengatakan Prabowo tetap berkomitmen karena wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka merupakan putra sulung Presiden Jokowi. Drajad menegaskan, Prabowo akan melanjutkan pengembangan IKN setelah dilantik menjadi presiden pada pertengahan Oktober mendatang.

Dia pun menepis anggapan atau narasi yang menyebut Prabowo tidak bakal melanjutkan proyek IKN karena terbentur oleh kepentingan menjalankan program makan bergizi gratis.

"IKN itu salah satu legasi terbesar Presiden Jokowi. Kalau gosip ini itu, biar saja. Tidak produktif jika kebanyakan mengonter gosip," kata Drajad lewat pesan singkat kepada Katadata.co.id pada Selasa (11/6).

Drajad, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan program makan bergizi gratis dan IKN bukan dua program yang berkompetisi.

Menurutnya, dua agenda itu akan berjalan bersamaan dan terhubung dengan program prioritas lainnya seperti swasembada pangan dan energi, penyediaan air, hilirisasi hingga kebijakan peralihan energi hijau serta peningkatan rumah sakit di kabupaten.

Dia mengatakan pelaksanaan program makan bergizi gratis dan IKN akan mengoptimalkan sistem pendanaan campuran yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pembiayaan swasta.

Meski begitu, Drajad mengakui program makan bergizi gratis mendapat perhatian besar karena menjadi simbol presiden terpilih Prabowo. "Program makan bergizi memang menjadi ikon Presiden Terpilih Prabowo. Jadi wajar jika mendapat perhatian besar," ujar Drajad.

Lebih jauh, pemerintahan Prabowo-Gibran terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan negara signifikan untuk meneruskan pembangunan IKN sembari menjalankan program makan bergizi gratis.

"Tapi memang syarat necessary but not sufficient bagi keberhasilan program-program di atas pendapatan negara wajib digenjot secara signifikan," kata Drajad.

Dalam dokumen visi dan misi bertajuk 'Bersama Indonesia Maju', pasangan Prabowo - Gibran berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan IKN jika mereka terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029. Penyelesaian proyek IKN dinilai penting untuk menciptakan pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa.

Prabowo optimistis pembangunan proyek IKN Nusantara dapat rampung dalam waktu 15-20 tahun. Perhitungannya kebutuhan alokasi anggaran US$ 1,5 miliar atau sekira Rp 23,2 triliun per tahun.

"IKN ini nilainya kan kedengarannya besar, sekarang anggaran untuk infrastruktur saja sudah mendekati 300 triliun dalam APBN, apakah IKN bukan infrastruktur?" ujar Prabowo saat mengisi dialog capres di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Gedung Dewan Pers Jakarta pada Kamis (4/1).

Anggaran Makan Gratis

Bappenas atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menghitung perkiraan biaya pelaksanaan program makan siang dan susu gratis sebesar Rp 185,2 triliun pada 2025. Angka ini muncul dalam pembahasan di rapat kabinet dipimpin Presiden Jokowi di Istana, Senin (26/2).

Berdasarkan dokumen bertajuk 'Membangun Fondasi Transformasi 2025: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan' itu, perkiraan kebutuhan dana tersebut ditujukan untuk beberapa kategori sasaran.

Pertama, pemberian makan siang dan susu gratis membutuhkan dana Rp 100,8 triliun per tahun dengan rincian dana makan siang gratis sebesar Rp Rp 75,6 triliun dan pemberian susu gratis Rp 25,2 triliun. Proyek makan siang dan susu gratis ini dengan asumsi biaya makan siang gratis per hari sebesar Rp 15 ribu per anak dan biaya susu UHT Rp 5 ribu per anak.

Selanjutnya, Bappenas mengasumsikan 57,98 juta anak usia sekolah yang akan menerima paket makan siang dan susu gratis nantinya. Angka tersebut dengan asumsi memenuhi kebutuhan anak sekolah dengan jumlah hari efektif sekolah selama 255 hari per tahun.

Kedua, kebutuhan pendanaan untuk bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil yang juga masuk dalam sasaran program makan siang dan susu gratis. Perkiraannya biaya bantuan gizi untuk balita Rp 75,2 triliun per tahun.

Hitungan ini mengacu pada kalkulasi biaya kepada 30,2 juta balita yang mendapat bantuan Rp 20 ribu per hari. Bantuan gizi itu akan disalurkan secara berkelanjutan selama setahun penuh atau 365 hari.

Ketiga, estimasi alokasi dana untuk bantuan gizi untuk ibu hamil sebesar Rp 9,2 triliun per tahun, yang termasuk dalam bagian program makan siang gratis. Bappenas mengacu pada data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menghitung 4,8 juta ibu hamil.

Para ibu hamil akan mendapat jatah bantuan gizi senilai Rp 20 ribu per hari selama masa kehamilan sepanjang 280 hari kehamilan.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...