Eksplorasi Laut Indonesia, OceanX Libatkan Lebih 30 Peneliti Muda

Ade Rosman
24 Juni 2024, 22:20
Seorang pilot kapal selam, Colin Wade melakukan perawatan kapal Submersible Triton yang berada di sub hangar Kapal OceanXplorer di pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat, Minggu (23/6/2024). Organisasi nirlaba ekplorasi laut global, OceanX bersama d
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nym.
Seorang pilot kapal selam, Colin Wade melakukan perawatan kapal Submersible Triton yang berada di sub hangar Kapal OceanXplorer di pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat, Minggu (23/6/2024).
Button AI Summarize

Organisasi global untuk eksplorasi laut, OceanX, bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menyelesaikan tahap kedua dari misi eksplorasi 'Misi Indonesia 2024' di Padang, Sumatera Barat, yang dimulai sejak 15 Mei 2024.

Direktur Program Sains di OceanX Mattie Rodrigue mengatakan, total penelitian terdiri dari lima rute yang akan ditempuh. Dalam eksplorasi di dua rute yang telah ditempuh melibatkan lebih dari 30 peneliti muda asal Indonesia.

"Saya optimistis pada eksplorasi laut dan eksplorasi laut dalam di Indonesia karena setelah berkolaborasi dengan lebih dari 30 peneliti Indonesia di sini, di 'Young Exploler Program' dengan peneliti muda Indonesia," kata Rodrigue ditemui di Padang, Sumatera Barat, Minggu (23/6).

Pada tahap kedua dari 'Misi Indonesia 2024' tersebut berfokus pada pengelolaan perikanan di area Sumatera Barat. Kapal canggih milik OceanX, OceanXplorer, dikerahkan untuk membantu memahami dan mengkarakterisasi spesies ikan, megafauna, ekosistem terumbu karang dan laut dalam, dalam rangka meneliti ekosistem laut dan keanekaragaman hayati di perairan tersebut menggunakan berbagai metode serta teknologi.

Rodrigue memaparkan, rute perjalanan didesain OceanX bersama Kemenko Marves dan juga BRIN berdasarkan proposal dari beberapa institusi pendidikan di Indonesia.

"Kami bekerja sama dengan BRIN untuk membuat rute yang diawali di Maroko, Utara banda aceh, Sumatra barat, Jawa, Jakarta, Bali, Komodo, dan Sulawesi. Kenapa demikian? Karena itu merupakan daerah prioritas dari rekomendasi yang ada," ujarnya.

Sebelumnya, pada tahapan pertama eksplorasi berfokus pada penelitian oseanografi dan geofisika. Selama survei udara megafauna, OceanX menemukan ratusan lumba-lumba, paus Omura, pari manta samudera, dan tempat hiu karang bermukim.

Rodrigue memaparkan, pada tahap pertama eksplorasi, para periset telah memetakan lebih dari 7.500 kilometer persegi dasar laut Indonesia, kemudian memfasilitasi penyelaman pertama dengan kapal selam bagi semua periset asal Indonesia yang terlibat, lalu melakukan survei dengan memanfaatkan ROV (remotely operated vehicle)—sebuah robot dengan kontrol jarak jauh yang mampu beroperasi di dasar laut dengan kamera pertama—di lokasi asal tsunami tahun 2004, mengamati karang laut dalam selama penyelaman, dan menemukan rembesan hidrotermal dan termogenik di dasar laut.

Acting For Secretary Deputy Of Maritime Resources MARVES Aniza Zuspita mengatakan, eksplorasi tersebut sangat penting untuk kemajuan Indonesia.

"Kita harus ingat bahwa negara tanpa inovasi atau tanpa teknologi kita tidak akan bisa hebat," ujarnya didampingi Director Of Research Vessel Fleet Management BRIN Nugroho Dwi di Padang, Sumatera Barat, Minggu (23/6).

Setelah Padang, misi yang dimulai pada 8 Mei di Batam, Kepulauan Riau tersebut akan berlanjut hingga 25 Agustus 2024, dengan titik akhir di Bitung, Sulawesi Utara. Setelah di Indonesia, OceanX akan melanjutkan ekspedisinya di Malaysia dan negara-negara lain di kawasan ini pada paruh kedua tahun 2024.

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...