Menteri Muhadjir Dukung Mahasiswa Bayar UKT Kuliah Pakai Pinjol

Ade Rosman
2 Juli 2024, 16:28
pinjol, ukt, mahasiswa, muhadjir
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang kini menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effedy (tengah) bersama dua mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan lainnya Muhammad Nasir (kiri) dan Muhammad Nuh (kanan) menyampaikan paparannya saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Button AI Summarize

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan dukungannya jika mahasiswa menggunakan pinjaman online alias pinjol untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla itu mengatakan, semua usaha untuk membantu mahasiswa harus didukung.

"Pokoknya ada semua inisiatif baik untuk membantu kesulitan mahasiswa harus kita dukung. Termasuk pinjol, asal itu resmi dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Muhadjir usai rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).

Ia mengatakan, pinjol merupakan hanyalah sebuah sistem. Menurutnya, selama prosesnya transparan dan tak merugikan mahasiswa maka harus didukung.

"Pinjol ini sebetulnya kan sistemnya saja. Jika terjadi penyalahgunaan, itu orangnya," kata dia.

Terkait biaya UKT, Muhadjir mengatakan telah menghubungi sejumlah perguruan tinggi. Ia mengatakan, hal yang menjadi permasalahan bukan soal aturan, tapi bagaimana pimpinan perguruan tinggi merespons.

"Aturan itu seolah ada yang menafsirkan berarti ada keleluasaan untuk menaikkan biaya kuliah, tapi ada juga yang saya lihat masih biasa-biasa saja," katanya.

Berdasarkan hal itu, ia berpandangan tak perlu ada perubahan peraturan menteri berkaitan dengan UKT. Hal yang terpenting, menurut dia, berada di bagaimana perguruan tinggi menerjemahkannya.

"Kalau boleh memberikan saran, yang penting itu perubahan mindset dari pimpinan Perguruan Tinggi. Jadi, dari kebiasaan sebagai tax spender, harus menjadi pencari biaya," katanya. 

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...