Top News: Peretas PDN Batal Minta Tebusan, Shopee Janji Tidak Monopoli

Aryo Widhy Wicaksono
3 Juli 2024, 05:50
Ilustrasi hacker menyerang pusat data nasional
Bing Image Creator, Katadata/Desy Setyowati
Ilustrasi hacker menyerang pusat data nasional
Button AI Summarize

Kelompok peretas Brain Cipher Ransomware berjanji akan memberikan kunci dekripsi gratis kepada Pemerintah Indonesia, untuk mengatasi peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya.

Kelompok ini juga berpesan kepada pemerintah, supaya berinvestasi dan merekrut spesialis di bidang keamanan siber.

Tak lupa, kelompok ini meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas dampak dari peretasan yang mereka lakukan, dan menegaskan bahwa tindakan mereka tidak memiliki motif politik.

Mereka berharap pemerintah dapat menganggap serangan ini seperti penetration testing atau tes untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan sistem.

Sikap kelompok peretas PDN yang berubah menjadi salah satu artikel terpopuler, dan bagian dari Top News Katadata.co.id pada Selasa (2/7). Selain ini, simak juga solusi Kemendikbud untuk menyiasati hilangnya data pendaftar KIP Kuliah, serta janji Shopee terkait dugaan monopoli.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Batal Minta Tebusan, Hacker Ingatkan Indonesia Pakai Ahli Siber Jago

Geng hacker Brain Cipher Ransomware mengumumkan akan memberikan kunci dekripsi peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya secara gratis kepada Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Rabu (3/7).

Mereka meminta Pemerintah Indonesia menggunakan tenaga ahli di bidang keamanan siber. “Semoga serangan kami memperjelas kepada Anda betapa pentingnya membiayai industri siber dan merekrut spesialis (keamanan siber) berkualifikasi,” kata geng hacker Brain Cipher Ransomware melalui laman resmi dikutip dari unggahan akun X @stealthmole_int pada Selasa (2/7).

Geng hacker Brain Cipher Ransomware juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas dampak yang ditimbulkan dari peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya. Ia menyatakan tidak ada motif politik atas serangan ini.

Mereka berharap masyarakat dan Pemerintah Indonesia menganggap serangan ke Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya sebagai pentest atau penetration testing.

Pentest atau uji penetrasi adalah metode evaluasi keamanan sistem komputer, jaringan, atau aplikasi dengan menyimulasikan serangan dari sumber jahat.

Tujuan utama pentest yakni mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan sebelum dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak berwenang.

2. Geng Ransomware Akan Beri Kunci Akses Sistem Pusat Data Gratis ke RI

Oknum mengaku Geng Brain Cipher Ransomware mengumumkan akan memberikan kunci deskripsi peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya secara gratis kepada Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Rabu (3/7).

“Geng Brain Cipher Ransomware menekankan perlunya (Pemerintah Indonesia) menyiapkan anggaran dan spesialis keamanan siber,” demikian dikutip dari akun X @stealthmole_int pada Selasa (2/7).

Geng Brain Cipher Ransomware juga meminta maaf kepada Indonesia atas gangguan yang disebabkan oleh peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya.

Katadata.co.id mengonfirmasi unggahan dari oknum yang mengaku Geng Brain Cipher Ransomware tersebut kepada Kominfo, namun belum ada tanggapan.

3. Kemendikbud Pakai Data Cadangan untuk Pulihkan Sistem KIP Kuliah

Data 853.393 orang yang sudah mendaftar Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah 2024 terkena dampak gangguan Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek pun menggunakan data cadangan untuk memulihkan sistem. Laman KIP Kuliah https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ belum dapat diakses hingga hari ini (2/7).

Kemendikbudristek menargetkan sistem KIP Kuliah pulih pada 29 Juli. Saat itu, 800 ribu lebih pendaftar tersebut diminta untuk mendaftar ulang KIP Kuliah.

“Proses pemindahan, pemulihan, dan rekonfigurasi interkoneksi sistem KIP Kuliah dengan sistem lain di pemerintah membutuhkan waktu. Sistem KIP Kuliah akan kembali beroperasi sepenuhnya paling lambat pada 29 Juli,” demikian dikutip dari laman KIP Kuliah.

4. Kronologi Meninggalnya Atlet Badminton Zhang Zhi Jie saat Bertanding

Pebulutangkis tunggal putra Cina Zhang Zhi Jie meninggal dunia usai mengalami henti jantung mendadak. Zhang meninggal saat pertandingan terakhir penyisihan grup BNI Badminton Asia Junior Championship 2024 di Yogyakarta, Minggu (30/6).

Meninggalnya Zhang juga membuat Pemerintah Cina mengungkapkan rasa duka. Pihak Kementerian Luar Negeri Negeri Panda menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya atlet mereka.

Sedangkan, kematian Zhang membuat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyurati Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

PBSI berharap BWF membenahi prosedur standar operasi atlet pada saat daurat. PBSI ingin agar tim medis bisa lebih cepat masuk lapangan, tanpa menunggu keputusan wasit.

"Memang harus lebih cepat lagi bila terjadi kejadian darurat," kata Humas dan Media Panpel PBSI Broto Happy di Yogyakarta, Senin (1/7) dikutip dari Antara.

5. Bertemu KPPU, Shopee Janji Tidak Monopoli Layanan Kurir

Shopee dan PT Nusantara Ekspres Kilat atau Shopee Express menggelar sidang dengan agenda penandatanganan pakta integritas di KPPU atau Komisi Pengawas Persaingan Usaha.

E-commerce bernuansa oranye ini berjanji tidak akan melakukan monopoli terkait layanan kurir. Shopee dan Shopee Express meminta pakta integritas tersebut dibacakan secara tertutup.

Akan tetapi, Wakil Ketua KPPU Aru Armando menilai masyarakat perlu mengetahui isi persidangan ini.

“Dibacakan saja. Ini sidang terbuka bukan tertutup rahasia. Publik perlu mengetahui poin pentingnya sebagai bentuk pertanggungjawaban KPPU kepada masyarakat,” kata Aru dalam persidangan di KPPU, Jakarta, Selasa (2/7).

Kuasa hukum Shopee Harry Rizki Perdana Putra menilai, semestinya persidangan dilakukan secara rahasia karena berbasis laporan dugaan pelanggaran. Meski begitu, ia tetap membacakan Pakta Integritas perubahan perilaku.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...