Harga Obat di Indonesia 5 Kali Lebih Mahal dari Malaysia, Ini Sebabnya
Presiden Joko Widodo meminta para menteri untuk bekerja keras menekan harga obat. Alasannya, harga obat di Indonesia bisa tiga hingga lima kali lebih mahal dari Malaysia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan mahalnya harga obat di Indonesia tak hanya disebabkan pajak. Menurutnya, harga obat mahal karena ada inefisiensi perdagangan.
"Pajak paling 20-30%, bagaimana menjelaskan beda (selisih harga obat) 300-500%," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/7) dikutip dari Antara.
Budi mengatakan perlu tata kelola dan sistem perdagangan yang lebih transparan untuk mencari kombinasi paling murah dalam pengadaan obat. Dia juga akan berbicara dengan produsen untuk mencari solusi.
"Sesudah kami lihat ada inefisiensi dalam perdagangan, jual beli, banyak masalah tata kelola dan pembeliannya," kata Budi.
Budi mengatakan, Jokowi dalam rapat meminta industri obat dan alat kesehatan bisa lebih tangguh untuk menghadapi pandemi di masa depan. Selain itu, Jokowi juga meminta pajak industri kesehatan bisa lebih sederhana.
Rapat juga membahas koordinasi kementerian teknis untuk mendesain ekosistem industri kesehatan. Budi mengatakan salah satu contoh hal yang perlu dibenahi adalah komponen industri kesehatan yang masih dikenakan bea masuk.
"Bea masuk USG 0% kalau impor. Kalau ada pabrik dalam negeri, bahan bakunya dikenakan bea masuk 15%. Ini ada inkonsistensi," kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.