6 Hasil Survei Pilkada Jateng Terbaru, Elektabilitas 3 Tokoh Menguat
Sejumlah lembaga survei mulai merilis hasil riset elektabilitas tokoh yang akan berlaga di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah. Sesuai ketentuan Komisi Pemilihan Umum Pilkada akan digelar serentak seluruh Indonesia pada 17 November 2024.
Menjelang Pilkada, partai-partai politik mulai merancang strategi untuk mengusung calon dalam kontestasi politik tersebut. Namun, hingga kini belum ada partai politik yang secara resmi mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan mereka usung.
Saat ini partai politik dalam tahap konsolidasi untuk mencari sosok pengganti Ganjar Pranowo, yang telah menyelesaikan dua periode masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga, belum ada tokoh yang mampu meraih lebih dari 50% suara.
Bagaimana hasil survei sejumlah lembaga terhadap elektabilitas calon gubernur untuk Pilkada Jawa Tengah?
Hasil Survei Pilkada Jateng Indikator Politik
Survei terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan tiga kandidat potensial dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah. Survei ini dilakukan pada 10-17 Juni 2024, melibatkan 800 responden melalui wawancara tatap muka.
Peneliti Utama Indikator Politik, Rizka Halida, menjelaskan bahwa dalam simulasi survei dengan pendekatan top of mind, belum ada calon yang mendapatkan suara di atas 10%. Suara tertinggi diperoleh oleh Ahmad Luthfi dengan 8,6%, diikuti oleh Dico Ganinduto dengan 4,6%, dan Taj Yasin Maimoen dengan 4,3%.
Pada simulasi semi terbuka, Indikator menyodorkan 20 nama kepada responden. Hasilnya, Kaesang Pangarep menempati posisi teratas dengan 17,7% suara, diikuti oleh Ahmad Luthfi dengan 15,6%, dan Taj Yasin Maimoen dengan 12,8%.
Nama-nama lain seperti Bambang Wuryanto, Dico Ganinduto, Raffi Ahmad, dan Achmad Husein mendapat suara di bawah 7%. Hendrar Prihadi dan Sudirman Said hanya meraih suara di bawah 3%. Menurut Rizka, banyak responden memilih calon karena belum mengenal nama calon lain.
"Kaesang Pangarep dipilih karena berasal dari keluarga tokoh politik, Ahmad Luthfi karena dianggap tegas atau berwibawa, dan Taj Yasin Maimoen karena dikenal sebagai tokoh agama," ujar Rizka dalam rilis survei, Minggu (7/7).
Saat jumlah nama dalam simulasi diperkecil menjadi 10, Kaesang tetap berada di posisi teratas dengan 22,8% suara, diikuti oleh Ahmad Luthfi dengan 18,7%. Sebanyak 16,4% pemilih tidak memberikan jawaban. Pada simulasi dengan 8 dan 6 nama, Kaesang masih memimpin. Hanya tiga nama, yaitu Kaesang, Ahmad Luthfi, dan Taj Yasin, yang mendapatkan suara di atas 10%.
Pada simulasi dengan hanya tiga nama, Ahmad Luthfi selalu muncul sebagai pemenang, kecuali jika Kaesang ikut dalam simulasi. Elektabilitas Ahmad Luthfi mencapai di atas 45% saat berhadapan dengan Taj Yasin, Dico Gunandito, dan Bambang Wuryanto.
Dalam simulasi berpasangan, pasangan Ahmad Luthfi dan Kaesang unggul dengan 41,1% suara, melawan pasangan Bambang Wuryanto - M. Yusuf Chudori yang meraih 13,7%, dan pasangan Taj Yasin - Dico Gunandito dengan 28,8%. Elektabilitas Ahmad Luthfi paling tinggi saat berduet dengan Kaesang dibandingkan calon lain.
Pendiri Indikator, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa keunggulan sementara Kaesang terutama disebabkan oleh faktor popularitas. “Terjadi ketimpangan popularitas antara Kaesang dan calon-calon lainnya,” ujar Burhanuddin. Popularitas Kaesang tidak lepas dari figur ayahnya, Presiden Jokowi, yang sangat populer di Jawa Tengah dengan tingkat kepuasan sebesar 85%.
Namun, Burhanuddin juga menegaskan bahwa keunggulan sementara Kaesang tidak sepenuhnya aman. Banyak yang memilih Kaesang karena faktor ayahnya dan belum mengenal nama-nama calon lainnya. "Jika popularitas antar calon seimbang, elektabilitas Kaesang bisa saja menurun," tambahnya.
Hasil Survei Pilkada Jateng versi LSI
Lembaga Survei Indonesia menggelar survei ada 21-26 Juni 2024 untuk mengukur elektabilitas tokoh yang akan berlaga di pilkada Jawa Tengah. Survei dilakukan dengan metode double sampling terhadap 1.200 responden.
Margin of error survei adalah sekitar 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%. Pada simulasi Top Of Mind, mayoritas belum menentukan pilihan.
Sementara Irjen. Pol. Ahmad Luthfi paling banyak disebut 5.2%, kemudian Kaesang Pangarep 2.5%, Sudaryono 2.1%, Bambang Wuryanto 1.8%, Dico Ganinduto 1.7%, dan Taj Yasin Maimoen 1.5%, nama lain lebih rendah.
Pada simulasi semi terbuka 21 nama, Kaesang Pangarep paling banyak dipilih 15.9%, Irjen. Pol. Ahmad Luthfi 12.9%, Abdul Wachid 7.8%, Raffi Ahmad 6.8%, Bambang Wuryanto (Pacul) 5.8%, Sudaryono 4.7%, Hendrar Prihadi 4.7%, dan nama lain lebih rendah. Belum menentukan pilihan 19.5%.
Pada simulasi 6 nama, Kaesang Pangarep 25.6% unggul atas Ahmad Luthfi 16.1%, Taj Yasin Maimoen 13.4%, Bambang Wuryanto 9.7%, Abdul Wachid 6.2%, dan Sudaryono 6%, massa mengambang 22.9%.
Ketika Kaesang Pangarep dikeluarkan dari simulasi, Ahmad Luthfi 24.2%, Taj Yasin Maimoen 20.4%, Bambang Wuryanto 18.2%, dan sementara Sudaryono 10.3%, dan massa mengambang 27%.
LSI menilai peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh.
Survei Proximity Indonesia
Proximity Indonesia mencatat bahwa mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memperoleh peringkat tertinggi dalam survei Pilkada 2024 dengan elektabilitas sebesar 20,7%. Survei ini dilakukan pada 23 hingga 31 Mei 2024.
Menurut Whima Edy Nugroho, CEO Proximity Indonesia, survei dilakukan terhadap responden yang tersebar merata di 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Survei ini menakar elektabilitas bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Whima menambahkan bahwa latar belakang figur calon gubernur dan wakil gubernur sangat mempengaruhi pilihan masyarakat. Sosok dengan latar belakang sebagai tokoh agama seringkali menempati peringkat teratas dalam survei.
Hasil survei menunjukkan bahwa Taj Yasin Maimoen unggul dengan 20,7% suara, disusul oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi dengan 15,5%. Untuk calon wakil gubernur, Dico Ganinduto meraih peringkat tertinggi dengan 23,5%, diikuti oleh Raffi Ahmad dengan 14,8% dan Ketua Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, dengan 11,3%.
Whima memprediksi akan ada tiga poros dalam Pilkada Jawa Tengah: pertama dipimpin oleh PDIP yang memiliki cukup kursi untuk mengusung calonnya sendiri, kedua oleh partai dari Koalisi Indonesia Maju seperti Partai Gerindra atau Partai Golkar, dan ketiga oleh koalisi PKB dengan beberapa partai lainnya.
Hasil Survei Pilkada Jateng SPIN
Lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN) mengunggulkan Ketua Umum Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, pada Pilkada Jateng 2024. Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara, menyatakan bahwa Sudaryono memperoleh elektabilitas 18,7% dalam survei dengan metode pertanyaan terbuka.
Nama-nama lain yang memperoleh suara signifikan antara lain Hendrar Prihadi (12,3%), Taj Yasin Maimoen (11,1%), Dico Ganinduto (9,1%), Ahmad Luthfi (8,8%), Muhammad Yusuf Chudlori (7,7%), dan Wihaji (5,9%). Selain itu, Casytha Arriwi Kathmandu (2,4%), Rukma Setyabudi (2,1%), Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (2%), dan Kaesang Pangarep (1,8%) juga muncul dalam survei.
Igor menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mendukung popularitas Sudaryono, termasuk efek dari kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
Survei SPIN di Jawa Tengah dilakukan pada 27 Mei - 4 Juni 2024 dengan 1.070 responden. Margin of error penelitian adalah +/- 3,0% dengan tingkat kepercayaan 95%. Responden survei adalah penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki KTP, tersebar di 35 kabupaten/kota, dengan teknik multistage random sampling.
Hasil Survei KIC: Taj Yasin dan Hendrar Prihadi Bersaing
Katadata Insight Center (KIC) dalam survei terbarunya menunjukkan bahwa mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menjadi pilihan tertinggi sebagai kandidat gubernur Jawa Tengah dengan 20,4% suara. Survei ini dilakukan pada 3-9 Mei 2024.
Saingan terdekat Taj Yasin adalah mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang memperoleh 10,4% suara dari 895 responden yang disurvei.
Satria Triputra Wisnumurti, Survey Manager KIC, menjelaskan bahwa temuan ini sejalan dengan kepuasan responden terhadap kinerja gubernur dan mantan gubernur sebelumnya. Kandidat lain yang memperoleh suara kurang dari 10% antara lain Abdul Fikri Faqih (7,3%), Dico Ganinduto (7,3%), Muhammad Yusuf Chudlori (7,2%), dan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (6,8%).
Survei KIC menggunakan platform tSurvey dari Telkomsel yang menjangkau responden secara akurat. Survei ini melibatkan 7.864 responden dengan margin of error +/- 1.1% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil Survei Parameter Politik Indonesia
Parameter Politik Indonesia (PPI) mengungkapkan bahwa elektabilitas Bupati Kendal, Dico Ganinduto, cukup signifikan. Dalam survei yang dilakukan pada 15-21 Mei 2024, duet Dico Ganinduto dengan Raffi Ahmad meraih elektabilitas tertinggi dalam beberapa simulasi.
Pada simulasi pertama, pasangan Dico-Raffi meraih 28,3% suara, unggul atas pasangan Hendrar Prihadi - Taj Yasin yang meraih 25,6%. Pasangan Yusuf Chudlori - Sudirman Said memperoleh 16,4% suara, dengan 29,7% responden belum menentukan pilihan.
Simulasi kedua menunjukkan pasangan Hendrar Prihadi - Gus Yusuf unggul dengan 28,1%, diikuti pasangan Dico Ganinduto - Taj Yasin dengan 23,4% dan pasangan Luthfi - Sudaryono dengan 9,1%.
Simulasi ketiga memperlihatkan elektabilitas pasangan Gus Yusuf - Taj Yasin sebesar 25,4%, diikuti pasangan Hendrar Prihadi - Joko Sutopo dengan 21,7% dan pasangan Luthfi - Dico dengan 18,2%. Pada simulasi terakhir, pasangan Gus Yusuf - Joko Sutopo unggul dengan 22,9%, diikuti pasangan Bambang Pacul - Taj Yasin dengan 21,1% dan pasangan Dico - Luthfi dengan 20,2%.
Survei PPI melibatkan 800 responden dengan margin of error sekitar 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.