PTPP: Belum Ada Permintaan Bangun Menara BUMN 778 Meter di IKN

Patricia Yashinta Desy Abigail
10 Juli 2024, 17:17
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/2/2024).
ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/rwa.
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/2/2024).
Button AI Summarize

PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menyatakan belum berkomunikasi dengan pemerintah dalam pembangunan Menara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menara BUMN rencananya akan dibangun setinggi 778 meter.

"Isu tower pembangunan menara BUMN sepertinya ada. Tapi belum tau yang mengerjakan, masih menunggu," kata Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo, Rabu (10/7/).

Jojo menyebut PTPP belum berkomunikasi dengan Kementerian BUMN maupun Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) soal pembangunan menara.

Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga sebelumnya menyampaikan keputusan konstruksi menara BUMN tersebut ada di tangan Kementerian BUMN.

"Kami belum tahu apakah menara tersebut mau dibangun atau tidak. Seandainya mau dibangun, itu keputusan Kementerian BUMN," kata Danis kepada Katadata.co.id, Kamis (13/6).

Saat ini PTPP tengah fokus untuk persiapan 17 Agustus. Menteri BUMN Erick Thohir telah meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Telkom, dan perusahaan pelat merah lainnya untuk mempersiapkan upacara kemerdekaan pertama di Ibu Kota Nusantara.

Secara khusus, Erick meminta adanya interkoneksi jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi di IKN. Tugas khusus ini diberikan kedua perusahaan pelat merah penyedia listrik dan jaringan telekomunikasi tersebut dalam rangka menyiapkan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 yang akan diselenggarakan di IKN.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...