Respons Penembakan Trump, Joe Biden akan Kumpulkan Pejabat Keamanan AS
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah berbicara dengan Donald Trump usai pesaingnya itu ditembak saat berkampanye di Pennsylvania. Biden juga mengaku telah mengumpulkan informasi terkait penembakan Trump.
"Saya sudah menghubungi Donald, dia sedang bersama dokternya, baik-baik saja. Saya berencana untuk berbicara dengannya," kata Biden dikutip dari ABC, Minggu (14/7).
Biden lalu mengecam upaya pembunuhan terhadap Trump. Politisi Partai Demokrat itu mengatakan tak ada tempat bagi kekerasan di Amerika Serikat. "Ini menjijikkan," katanya.
Biden mengatakan ia tengah menunggu informasi tambahan sebelum memberitahukan kepada publik secara resmi. "Saya punya opini, tapi tidak punya fakta apapun," katanya.
Biden juga mempersingkat kunjungan akhir pekannya di Delaware untuk kembali ke Gedung Putih pada Sabtu (13/4). Ia akan memantau situasi usai penembakan Trump.
Ia juga akan bertemu dengan pejabat keamanan untuk mendapatkan informasi terkini yang lebih mendalam dari Kimberly Cheatle, direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, dan penasihat keamanan dalam negeri Gedung Putih Liz Sherwood- Randall.
Sejumlah kader Partai Republik menyalahkan Biden atas penembakan Trump. Mereka merujuk pernyataan Biden saat bertemu donor kampanye pada 8 Juli lalu. Ia saat itu mengatakan sudah waktunya untuk menempatkan Trump sebagai sasaran.
Dikutip dari Reuters, penembakan terjadi saat Trump memulai kampanye di Butler, Pennsylvania. Usai penembakan, Trump terlihat memegang telinga kanan yang berdarah dengan kanannya sebelum berlutut di belakang podium.
"Saya tertembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya," kata Trump di platform Truth Social miliknya.
Tim kampanye Trump mengatakan mantan Presiden Amerika Serikat itu dalam kondisi baik. Sedangkan identitas dan motif penembakan belum jelas. Adapun, terduga pelaku saat ini tewas.