Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ketiga di Dunia Hari Ini
Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Jumat pagi (19/7). Jakarta menduduki posisi ke-3 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 09.24 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 158 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Masih menurut IQAir, polusi udara Jakarta berada di PM2,5 dan nilai konsentrasi 38,5 mikrogram per meter kubik. Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Kualitas udara tak sehat rentan t bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan. Situasi ini bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 100 lebih.
Adapun kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan. Meski begitu berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan. Kondisi ini juga tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Selain Jakarta, terdapat dua kota di Indonesia yang masuk dalam 20 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kota tersebut adalah Medan dan Batam yang menempati posisi ke-8 dan 13 dengan AQI masing-masing sebesar 103 dan 81.
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kinshasa (Kongo) di angka 182, di posisi kedua Lahore (Pakistan) di angka 166, di posisi ke empat Delhi (India) di angka 156, dan posisi ke lima Manama (Bahrain) di angka 140.