Beri Jatah Wamen Gerindra, Jokowi Dinilai Incar Dua Keuntungan Politik
Dua kader Partai Gerindra yakni Thomas (Tommy) Djiwandono dan Sudaryono masuk kabinet sebagai wakil menteri. Langkah ini dinilai bentuk barter yang akan mendatangkan dua keuntungan bagi Presiden Joko Widodo.
Keuntungan pertama, Jokowi bisa memajukan jagoannya terutama di Pilkada Jawa Tengah. Ini karena sebelumnya, Sudaryono juga berancang-ancang maju di Jateng.
Pakar politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan pengangkatan Sudaryono menjadi Wamen Pertanian bisa dianggap sebagai jalan Ahmad Luthfi untuk maju dalam Pilgub Jateng.
"Saya melihat pelantikan itu sebagai bentuk kompromi untuk memuluskan Lutfi menjadi calon gubernur di Jawa Tengah," kata Ujang lewat pesan suara WhatsApp pada Jumat (19/7).
Ahmad Lutfi yang dijagokan Jokowi untuk ikut dalam Pilgub Jawa Tengah juga mendapat dukungan dari Gerindra. Ahmad Lutfi sebelumnya sudah mendapat dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan Golkar.
Ketiga partai politik tersebut merupakan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres Februari lalu.
"Saat Prabowo dilantik menjadi presiden, Jokowi masih tetap bisa menjalin komunikasi politik yang saling menguntungkan ke depannya. Saling membantu satu sama lain," ujar Ujang.
Bukan hanya Luthfi yang berpotensi mendapatkan keuntungan. Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep juga bisa dapat untung dari kepastian Sudaryono sebagai Wamen. Ini karena nama Kaesang juga masih diunggulkan dalam bursa calon Gubernur Jateng.
“Bisa jadi Kaesang, bisa jadi Kapolda Jateng Ahmad Luthfi yang cukup tinggi presence-nya di ruang publik,” kata Peneliti Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Nicky Fahrizal kepada Katadata.co.id, Jumat (19/7).
Sudaryono sendiri sudah memastikan tidak akan maju dalam Pilgub Jawa Tengah setelah dilantik menjadi Wamen Pertanian. Dia mengaku akan berkerja keras untuk membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga 20 Oktober mendatang.
Program Bisa Tetap Jalan
Keuntungan kedua, Jokowi bisa memastikan program-programnya tetap jalan meski berkelindan dengan program Prabowo Subianto. Pelantikan Tommy Djiwandono menjadi Wamen Keuangan II dilihat sebagai upaya penyiapan transisi pemerintahan secara bertahap.
Pakar Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati menganggap pengangkaan Tommy merupakan upaya untuk mengadaptasi program-program Prabowoke dalam skema APBN 2025.
"Tentu bagian dari upaya melanjutkan program-program yang masih berjalan dari Presiden Jokowi," kata Wasisto lewat pesan singkat WhatsApp pada Jumat (19/7).
Sebelumnya, Tommy mengatakan dirinya diberi mandat untuk mengawal alokasi APBN 2025 selama masa transisi pemerintahan Jokowi ke Prabowo. Selain itu, dirinya punya tugas khusus untuk menjamin penggunaan anggaran 2025 selaras dengan program presiden terpilih Prabowo.
"Tugas saya adalah supaya semua yang menyangkut anggaran, terutama 2025 itu selaras dengan apa yang sudah dicetuskan oleh pemerintah sekarang dan program presiden terpilih ke depan," ujar di Istana Merdeka Jakarta seusai pelantikan pada Kamis (18/7).
Jokowi sendiri mengatakan pelantikan dua kader Gerindra sebagai wakil menteri bertujuan untuk mempermudah transisi kepemimpinan ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Pelantikan ini untuk melancarkan dan memuluskan keberlanjutan," kata Jokowi kepada wartawan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (19/7).