Peneliti BRIN Sukses Ubah Limbah Padi dan Kelapa Sawit Jadi Biosilika

Image title
21 Juli 2024, 15:02
BRIN, Biosilika
ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.
Ilustrasi, pekerja membongkar muatan tandan buah segar kelapa sawit.
Button AI Summarize

Setiap tahun, Indonesia diprediksi menghasilkan lebih dari 10 juta ton sekam dari penggilingan padi dan 2 juta ton abu boiler dari pabrik pengolahan kelapa sawit. Kini, limbah agroindustri tersebut dapat disulap menjadi produk biosilika yang bernilai ekonomi.

Peneliti Pusat Riset Agroindustri (PRA) berhasil mengubah limbah padi dan kelapa sawit menjadi produk biosilika. Hal ini dipaparkan dalam webinar Agroinfuture #7 yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

"Sekam padi dan abu boiler kelapa sawit memiliki kandungan silika (SiO2) yang cukup tinggi, berturut-turut sebesar 15-20% dan 50-60%. PRA telah menghasilkan beberapa produk riset biosilika, yaitu biosilika cair dan biosilika bubuk yang berbahan dasar sekam padi dan abu boiler kelapa sawit dalam bentuk nanopartikel," kata Peneliti PRA BRIN Hoerudin, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (21/7).

Ia memaparkan, dari 5 ton panen padi per hektare dan 20 ton panen tandan buah sawit per hektare, masing-masing sekitar 230 kg dan 154 kg silika ikut terangkut bersama hasil panen. Silika yang terangkut tersebut setara dengan dosis pupuk makro, yang diberikan.

Menurut Hoerudin, biosilika cair lebih efektif dalam pengaplikasiannya sebagai pupuk cair, karena lebih mudah diserap tanaman. Saat ini, produk biosilika cair telah diujicoba di 22 provinsi di Indonesia untuk tanaman padi, bawang merah, dan tebu. Uji coba dilakukan bekerja sama dengan instansi pemerintah, industriawan, dan kelompok tani.

Dalam penjelasannya, ia mengemukakan bahwa biosilika menyimpan potensi aplikasi yang cukup beragam. Selain sebagai pupuk dan pestisida, penggunaan biosilika juga dapat dimanfaatkan untuk tekstil fungsional dan menggurangi penggunaan krom pada proses penyamakan kulit. Tak hanya itu, biosilika juga berpotensi diaplikasikan sebagai kandidat alternatif material graf pengganti tulang di bidang kedokteran gigi.

"Upaya pengembangan produksi biosilika dari sekam padi dan abu boiler kelapa sawit dapat menjadi produk alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan produk silika dari bahan tambang seperti pasir kuarsa, kuarsit dan pelsfar yang tidak terbarukan dan proses produksinya membutuhkan banyak energi," ujarnya.

Upaya tersebut, menurutnya dapat membantu Indonesia mengurangi impor silika komersial untuk kebutuhan berbagai industri, yang nilai impornya terus meningkat.

"Kelapa sawit dan padi adalah tanaman silica accumulator. Tanaman yang masuk kategori ini banyak membutuhkan, menyerap dan mengandung silika. Jika produksinya meningkat, maka limbah argoindustri dari komoditas tersebut pun meningkat. Ini perlu diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi, sekaligus mengurangi potensi masalah lingkungan dan sosial akibat penumpukan limbah yang tidak termanfaatkan," kata Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...