Jokowi Temui Bank Dunia, Bahas Kebijakan Ekonomi hingga Infrastruktur RI

Muhamad Fajar Riyandanu
25 Juli 2024, 20:39
Bank Dunia
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Presiden Joko Widodo melantik wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Presiden Joko Widodo melantik tiga wakil menteri yakni Thomas Djiwandono menjadi Wakil Menteri Keuangan, Sudaryono menjadi Wakil Menteri Pertanian, dan Yuliot Tanjung menjadi Wakil Menteri Investasi.
Button AI Summarize

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima lawatan pejabat teras Bank Dunia di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (25/7). Pertemuan tersebut membahas sejumlah kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah saat ini. Di antaranya terkait alokasi dana desa, program penurunan prevalensi stunting, hingga rencana pemerintah dalam menyambut klasifikasi negara berpendapatan maju.

Rombongan perwakilan Bank Dunia yang menemui Jokowi kali ini adalah Direktur Pelaksana Operasi Bank Dunia Anna Bjerde. Ia didamping oleh Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Carolyn Turk.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga menguraikan, Bank Dunia mengapresiasi program-program yang dikerjakan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dalam upaya mengurangi kemiskinan.

Menurutnya, Bank Dunia juga menyanjung program pengentasan stunting melalui pengalokasian dana desa sebesar Rp 71 triliun. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting 2023 berada di 21,5%, turun 0,1% jika dibandingkan pada 2022 sebanyak 21,6%.

"Dana desa yang sebesar Rp 71 triliun dipergunakan untuk berbagai kegiatan di pedesaan, termasuk untuk mengurangi stunting," kata Airlangga saat ditemui seusai pertemuan tersebut.

Pembangunan Jalan Tol dan Pelabuhan

Jokowi dan Bank Dunia juga saling tukar gagasan ihwal rencana Indonesia yang akan masuk dalam klasifikasi negara maju. Jokowi menceritakan sejumlah rencana kerja yang akan digarap oleh Indonesia, terutama pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan pelabuhan.

Fasilitas transportasi tersebut dianggap sebagai langkah untuk mendorong percepatan konektivitas dan program hilirisasi mineral pertambangan. Menurut Airlangga, pengadaan fasilitas infrastruktur efektif untuk menghubungkan koneksi antar pulau sehingga disparitas harga komoditas antar wilayah dapat ditekan secara optimal.

"Bapak Presiden juga menyampaikan ke depan untuk ketahanan pangan, energi hijau menjadi penting. Ini karena Indonesia punya program terkait energi bersih seperti hidro, surya dan panas bumi," ujar Airlangga.

Bank Dunia juga mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5% dengan tingkat inflasi yang rendah. Otoritas perbankan global itu juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5% pada 2025. Lebih tinggi dari rata-rata perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia sekitar 4,8%. "Pertumbuhan Indonesia tidak termasuk yang rendah," ujar Airlangga.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...