Elon Musk Enggan Bangun Pabrik Tesla di Indonesia, Jokowi Tidak Khawatir
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku tidak khawatir seiring dengan keputusan Elon Musk yang tidak akan membangun pabrik kendaraan listrik Tesla di Indonesia. Jokowi meyakini sejumlah pabrikan electric vehicle (EV) global akan berinvestasi di Indonesia dalam waktu dekat.
Rasa optimistis Jokowi muncul dari beroperasinya pabrik sel baterai kendaraan listrik hasil kerja sama LG Energy Solution (LGES) dan Hyundai Group di Karawang, Jawa Barat.
"Kalau pabrik baterainya sudah ada, maka untuk masuk ke industri mobilnya sangat mudah karena 40-50% komponen mobilnya itu ada di baterai listrik," kata Jokowi kepada wartawan seusai meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah pada Jumat (26/7).
Jokowi mengatakan, ekosistem industri EV di Indonesia akan makin kuat seiring rencana pembangunan pabrik anoda dan katoda di KIT Batang pada Agustus dan September tahun ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyakini, kondisi menguatnya lingkungan industri EV di Indonesia bakal mengerek minat produsen EV global seperti Wuling, BYD, VinFast dan hingga Cherry. "Kita tidak tergantung pada satu atau dua merek," ujar Jokowi.
Dia menambahkan, pembangunan industri hilirisasi komoditas pertambangan dari hulu ke hilir dapat menjadi magnet untuk menarik investor ke dalam negeri.
"Industri downstreaming yang dikerjakan dengan baik, efisien dan harganya kompetitif maka saya kira investor akan datang mencari," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan menemui Elon Musk di kantor otomotif sekaligus fasilitas produksi Tesla di West Coast, California, Amerika Serikat (AS) bulan depan.
Luhut mengatakan pertemuan dirinya dengan Elon tidak terikat dengan misi bisnis tertentu. "Tidak ada misi-misi, kamu ketemu kan saya berteman dengan Elon," kata Luhut saat ditemui seusai peluncuran layanan Golden Visa di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta pada Kamis (25/7).
Selain itu, kata Luhut, belum ada komitmen dari Elon terkait rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik Tesla di Indonesia. Dia menyebut bahwa Tesla tidak akan membangun pabrik kendaraan listrik di manapun dalam dua tahun ke depan.
Meski begitu, Luhut melihat masih ada peluang bagi Indonesia untuk menawarkan investasi pengembangan nikel kepada Elon. "Saya mau tawari dia, kami ngomong dulu lah. Terlalu prematur kalau ngomong sekarang," ujarnya.