Moeldoko Sebut Hubungan Jokowi dan Megawati Tidak Pernah Berubah

Muhamad Fajar Riyandanu
6 Agustus 2024, 15:02
megawati, jokowi, moeldoko
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Dari kiri Presiden Joko Widodo, Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Wakil Presiden Ma\'ruf Amin meninjau armada mobil bioskop keliling di acara pembukaan Rapat Kerja Nasional di Rakernas PDIP di Jakarta, Jumat (29/9).

Ringkasan

  • Kementerian ESDM telah menerima 883 permohonan RKAB pertambangan batu bara, dengan 587 diantara permohonan tersebut disetujui, yang memungkinkan total produksi batu bara disetujui mencapai 922,14 juta ton pada 2024, 917,16 juta ton pada 2025, dan 902,97 juta ton pada 2026.
  • Penolakan sebanyak 121 permohonan RKAB disebabkan oleh berbagai alasan termasuk habisnya SK izin usaha pertambangan, belum disetorkannya PNBP, hingga masalah FS dan AMDAL serta kendala keuangan dan lainnya.
  • Realisasi pemenuhan DMO batu bara pada 2023 melebihi target yang ditetapkan, mencapai 213 juta ton karena adanya tambahan pembangkit listrik dari proyek 35 GW, sedangkan ekspor batu bara mencapai 518 juta ton, sesuai target 2023, yang didorong oleh peningkatan permintaan dan gangguan pasokan energi alternatif.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut tidak ada perubahan signifikan terkait hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hal ini disampaikan Moeldoko merespons pernyataan Megawati pada Senin (5/8) soal hubungannya dengan Jokowi. "Saya pikir dalam pandangan saya, dari beliau (Presiden Jokowi) ini tidak ada yang berubah," kata Moeldoko di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (6/8).

Saat acara penyerahan duplikat bendera pusaka kemarin, Megawati menyampaikan hubungannya secara pribadi dengan Jokowi baik. Meski demikian, ia menolak wacana tiga periode karena melanggar konstitusi. 

"Saya sama Presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode. Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang? Saya tahu hukum kok," kata Megawati dalam keterangan tertulis, Senin (5/8).

Megawati tak menjelaskan secara gamblang apakah Jokowi pernah meminta perpanjangan masa jabatan. Namun ia mengatakan hanya berbicara kebenaran dan tak ingin melihat negara menjadi rusak.

"Dan rusaknya oleh kalian sendiri, orang Indonesia yang sudah tidak merasa lagi harus bergotong royong, harus kekeluargaan, tidak ada lagi yang namanya Bhinneka Tunggal Ika." katanya.

Megawati lalu menyinggung sejumlah penjabat gubernur yang diangkat oleh Pemerintahan Jokowi. "Yang datang (Pj) gubernurnya siapa saja, sih," tanya Mega.

Oleh karena itu, Megawati meminta para Pj kepala daerah untuk netral. Megawati mengatakan dirinya mengetahui ada misi-misi tertentu dalam proses Pilkada Serentak 2024 nanti.

"Saya kan tahu kok. Tetapi saya ini loh, saya elus dada saya, saya elus dada saya," kata Megawati.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...