Airlangga Tepis Industri Tekstil Masuki Era Sunset: Ada 4 Pabrik Baru di Kendal

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Agustus 2024, 16:13
Pekerja menyelesaikan pembuatan kaos di konveksi Sinergi Adv Nusantara di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2024).
Fauza Syahputra|Katadata
Pekerja menyelesaikan pembuatan kaos di konveksi Sinergi Adv Nusantara di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2024).
Button AI Summarize

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menepis anggapan yang menyebut kondisi industri tekstil domestik tengah memasuki fase penurunan alias sunset industry. Dia menyebut masih terdapat pabrik tekstil besar yang sanggup menyerap ribuan tenaga kerja.

Airlangga menyebut ada empat industri tekstil baru yang saat ini beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Satu di antaranya merupakan perusahaan tekstil global yang masuk ke dalam jajaran Fortune 500.

"Jadi tekstil bukan sunset industry. Salah satunya adalah Fortune 500," kata Airlangga saat menyampaikan sambutan peresmian pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Rabu (7/8).

Airlangga memperkirakan industri tekstil di KEK Kendal dapat menyerap tenaga kerja antara 4.000 hingga 7.000 orang per pabrik. Jumlah pekerja yang besar di setiap pabrik membuat kawasan tersebut menarik untuk investasi, terutama untuk industri padat karya yang memerlukan tenaga kerja dalam jumlah besar atau labor intensive. "Masing-masing pabrik mempekerjakan 4.000 - 7.000 orang, jadi masih menarik untuk menarik labour intensive di KEK Kendal," ujar Airlangga.

KEK Kendal merupakan kawasan ekonomi yang memiliki keunggulan pada lokasi geografis. Lokasi KEK Kendal berdekatan dengan Bandara Internasional Ahmad Yani, Pelabuhan Internasional Tanjung Emas, dan dilewati oleh jalur tol Semarang-Pejagan yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa, jalur Pantai Utara Jawa, serta dilewati Jalur Kereta Api Ganda Jakarta- Semarang-Surabaya.

Airlangga menjelaskan KEK Kendal berada di dalam Kawasan Industri Kendal (KIK). Adapun luas KEK Kendal saat ini yakni 36 ribu hektar (ha) atau sekira 46,7% dari wilayah KIK seluas 77 ribu ha. Di KIK sendiri terdapat tiga perusahaan tekstil asing, yakni PT. Dae Young Textile dari Korea Selatan, PT LTI asal Cina dan PT ET dari Taiwan.

Industri tekstil nasional tengah menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Hingga pertengahan tahun ini, sekitar 13,8 ribu pekerja dirumahkan dari 10 perusahaan. Enam perusahaan diketahui melakukan penutupan pabrik, sedangkan empat lainnya beralasan melakukan efisiensi.

Jumlah PHK pada tahun ini jauh lebih besar dari 2023 yang menimpa sekitar 7.500 pekerja. PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) adalah salah satu perusahaan yang melakukan langkah ini. Total perusahaan ini telah melakukan PHK terhadap 3 ribu pekerja pada 2023.

Gelombang PHK di industri tekstil ini merupakan rangkaian dari permasalahan yang dihadapi industri padat karya tersebut. Industri tekstil belum mampu pulih dari krisis akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan permintaan.

Begitu pula dengan dampak konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan turunnya permintaan di negara-negara pembeli. Pelemahan nilai tukar rupiah, juga berperan besar dalam lesunya industri tekstil. Kondisi ini membuat ongkos belanja bahan baku menjadi lebih mahal. Belum lagi industri juga mesti bersaing dengan produk impor, terutama dari Cina.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor industri tekstil Indonesia pada Januari-Mei 2024 mencapai 666,8 ribu ton, naik 6,16% dibanding Januari-Mei tahun lalu. Namun, dalam periode tersebut nilai ekspornya turun 2,66% secara tahunan menjadi US$1,49 miliar.

Penurunan nilai ekspor ini tidak terjadi secara merata. Subsektor industri tekstil yang melemah pada Januari-Mei 2024 yakni industri benang pintal, kain tenunan, dan barang tekstil lainnya.

Sedangkan industri serat stapel buatan, serat/benang/strip filamen buatan, kain rajutan, serat tekstil, kain sulaman/bordir, dan sutra nilai ekspornya menguat.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...