Top News: JK Tolak Munas Golkar Dimajukan dan Kondisi Wall Street

Aryo Widhy Wicaksono
13 Agustus 2024, 05:30
Airlangga Hartarto (kanan) dan Jusuf Kalla (kiri) saat peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Airlangga Hartarto (kanan) dan Jusuf Kalla (kiri) saat peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Button AI Summarize

Politisi Partai Golkar Airlangga Hartarto secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi ketua umum, pada Minggu (11/8). Keputusan ini menuai beragam reaksi, terutama dari internal partai.

Respons politisi senior Golkar, Jusuf Kalla, terhadap keputusan tersebut menjadi salah satu artikel terpopuler pada Senin (12/8). Kemudian, pengusaha Jusuf Hamka memanfaatkan momentum tersebut untuk mengajukan permohonan keluar dari Partai Golkar.

Selain itu, PKS memutuskan untuk tidak mendukung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta, serta Wall Street gagal bangkit usai anjlok pada pekan lalu.

Kumpulan berita terpopuler ini kami rangkum dalam Top News Katadata.co.id.

1. JK Tolak Munas Golkar Dimajukan, Tegaskan Syarat Ketum Harus Kader Internal

Ketua Umum Golkar periode 2004-2009, Jusuf Kalla, menolak musyawarah nasional (Munas) dan rapat pimpinan (Rapim) partai dimajukan menjadi Agustus untuk memilih pengganti Arilangga Hartarto yang mengundurkan diri.

Dia mempertanyakan siapa pihak yang meminta Munas Golkar dimajukan menjadi bulan Agustus dan menegaskan bahwa partai harus menaati aturannya sendiri bahwa munas dan rapim digelar Desember.

"(Ketum) Golkar tradisinya kan dipilih di munas, nah munas masih nanti bulan Desember," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan MetroTV terkait pengunduran diri Airlangga sebagai Ketum Golkar, dikutip Senin (12/8).

JK menambahkan bahwa dia Saya setuju dengan pernyataan Aburizal Bakrie sebagai ketua dewan pembina, dan juga Luhut Binsar Pandjaitan sebagai ketua dewan penasihat agar partai taat kepada aturan yang dibikin serta diputuskan sendiri terkait pelaksanaan munas dan rapim.

2. JK Singgung Faktor Eksternal Penyebab Airlangga Mundur, Aburizal: Kami Prihatin

Keputusan Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Golkar menarik perhatian. Sejumlah petinggi partai berlambang pohon beringin itu mengaku terkejut dengan pernyataan Airlangga yang disebut mendadak.

Pada Minggu (11/8) Airlangga melalui pernyataan yang disiarkan lewat video menyatakan bulat untuk mundur. Bahkan ia menyebut sudah mundur sejak Sabtu, sehari sebelumnya.

Politikus senior Golkar Jusuf Kalla mengatakan ada yang tak biasa di balik mundurnya Airlangga. Ia menyebut tidak ada peristiwa politik di internal partai yang bisa membuat Airlangga mundur.

Mantan Ketua Umum Golkar itu bahkan menyebut Airlangga merupakan pimpinan yang mendapat banyak dukungan dari kader lantaran berhasil memajukan Golkar.

Di bawah kepemimpinan Airlangga, jumlah suara Golkar meningkat drastis pada Pemilu 2024 menjadi 102 kursi Dewan Perwakilan Rakyat dari sebelumnya 85 kursi. Airlangga juga turut mengantarkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menang di Pilpres 2024.

3. Jusuf Hamka Mundur dari Golkar dan Bursa Pilkada: Saya Tak Ingin Main Kasar

Pengusaha Jusuf Hamka alias Babah Alun menyatakan mundur dari Partai Golkar. Ia menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar juga diiringi dengan penyerahan kembali surat rekomendasi pencalonan dirinya di Pilkada Jakarta 2024.

Rencananya, surat pengunduran diri itu akan ia sampaikan pada Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus pada Senin (12/8) pagi.

"Saya akan ketemu Sekjen. Saya akan sampaikan surat-surat,” ujar Jusuf Hamka seperti dikutip Senin (11/8).

Menurut Jusuf Hamka dengan tidak lagi menjadi kader Golkar ia sekaligus mundur dari bursa kontestasi Pilkada. Ia sebelumnya mendapat rekomendasi dari Golkar untuk maju di Pilkada Jakarta dan Pilkada Jawa Barat.

4. PKS Resmi Tinggalkan Anies di Pilkada Jakarta, PDIP Siapkan Skenario Usung Kader

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak lagi mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta. Keputusan itu berlaku seiring berakhirnya rekomendasi dari PKS untuk Anies berdasarkan surat keputusan (SK) yang kadaluarsa pada 4 Agustus lalu.

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan duet Anies Baswedan - Shohibul Iman (AMAN) yang sebelumnya diusung partai resmi berakhir.

Ia menyebutkan sesuai kesepakatan awal, bila hingga batas waktu Anies tak kunjung mendapatkan cukup perahu untuk maju di Pilkada maka dukungan PKS otomatis berakhir.

“Sejak masa tenggat habis 4 agustus, sampai detik ini pun belum ada SK rekomendasi dari partai lain untuk Mas Anies. Jadi PKS memilih untuk menyiapkan rencana opsi kedua,” ujar Khalid kepada Katadata.co.id seperti dikutip Senin (12/8).

Di Pilkada Jakarta, PKS hanya memiliki 18 kursi dan perlu mendapatkan 4 kursi lagi untuk bisa mengusung calon. Di sisi lain Anies juga telah mendapatkan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki 10 kursi di DPRD.

5. Wall Street Gagal Bangkit dari Kejatuhan Besar, Indeks Terkoreksi Tipis 0,04%

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street naik pada perdagangan saham hari Jumat (9/8). Meski begitu, indeks gagal membalikkan kerugian dari kejatuhan pada Senin (5/8).

S&P 500 tercatat naik 0,47%, berakhir pada level 5.344,16. Nasdaq Composite naik sebesar 0,51%, pada level 16.745,30. Sedangkan, Dow Jones Industrial Average naik tipis 51 poin, atau 0,13%, berakhir pada level 39.497,54.

Indeks pasar secara keseluruhan mencatat penurunan sebesar 0,04% pada minggu ini. Pada sesi perdagangan Jumat, indeks sempat membalikkan kerugian dari kejatuhan di awal pekan, namun sebagian kenaikan tersebut akhirnya hilang dengan Indeks blue-chip Dow dan Nasdaq, yang berbasis teknologi, masing-masing turun 0,6% dan 0,18%.

Minggu ini merupakan minggu paling tidak stabil sepanjang 2024 untuk pasar saham. Pada Senin lalu, Dow anjlok hingga 1.000 poin, sementara S&P 500 merosot 3%, menandai hari terburuknya sejak 2022.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...