Anggaran Kemenhan Turun jadi Rp 165 Triliun pada Tahun Pertama Prabowo Presiden
Anggaran pertahanan berpeluang mengalami penurunan pada tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, anggaran Kementerian Pertahanan yang diajukan senilai Rp 165,2 triliun.
Angka ini lebih rendah dari anggaran tahun 2024 yakni Rp 175,1 triliun. Nilai yang diajukan ini juga lebih kecil dari tahun 2023 sebesar Rp 171,5 triliun.
Sebagai perbandingan, berikut anggaran pertahanan sejak 2020:
2020: Rp 136,9 triliun
2021: Rp 125,8 triliun
2022: Rp 150,3 triliun
2023: Rp 171,5 triliun
2024: Rp 174,9 triliun
2025: Rp 165 triliun
Ada lima hal yang menjadi fokus pekerjaan dalam bidang pertahanan tahun depan. Pertama adalah pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), kedua pemeliharaan alutsista.
Ketiga adalah pembangunan rumah dinas prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sedangkan keempat adalah pembangunan sarana dan prasarana pertahanan.
"Arah kebijakan Fungsi Pertahanan tahun anggaran 2025 mendukung terwujudnya keutuhan dan tegaknya kedaulatan NKRI," demikian tertulis dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN TA 2025 speeti ditulis pada Sabtu (17/8).
Tahun ini, Kemenhan mendapatkan tambahan anggaran sehingga mencapai hampir Rp 175 triliun. Awal tahun ini, anggaran yang disiapkan untuk Kemenhan hanya Rp 139 triliun.
Meski menurun, anggaran Kementerian Pertahanan tetap yang terbesar tahun depan. Di bawah Kemenhan, Kementerian dan Lembaga penerima APBN terbesar tahun depan adalah Kepolisian Republik Indonesia.
Polri akan mendapatkan anggaran Rp 126 triliun tahun depan. Angka ini meningkat dari Rp 123,6 triliun tahun lalu.
Secara total, belanja Kementerian dan Lembaga tahun depan mencapai Rp 976,8 triliun. Angka ini menurun dari Rp 1.198,8 triliun tahun lalu.