Gusti Bhre Batal Maju Pilwalkot Solo, Penggantinya Bukan Kaesang

Ringkasan
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan peluang penambahan divestasi saham Freeport Indonesia sebesar 10% secara gratis, meningkatkan kepemilikan Indonesia menjadi 61%, dengan saham tambahan direncanakan masuk ke BUMN holding pertambangan MIND ID.
- Divestasi saham ini merupakan syarat untuk perpanjangan izin usaha pertambangan khusus PT Freeport Indonesia, yang berakhir pada tahun 2041, sesuai instruksi Presiden Jokowi yang menginginkan percepatan proses divestasi untuk meningkatkan saham Indonesia menjadi 61%.
- Proses divestasi dan negosiasi dengan PT Freeport Indonesia diakui Jokowi sebagai proses yang rumit dan memakan waktu, sementara Direktur Utama PTFI, Tony Wenas menyatakan masih dalam tahap diskusi dengan pemerintah mengenai berbagai aspek terkait divestasi dan perpanjangan IUPK.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X atau Gusti Bhre mundur dari pencalonan pemilihan Wali Kota Solo 2024. Hal tersebut dipastikan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Surakarta selaku pengusung.
Partai Golkar selaku pengusung mengakui Gusti Bhre mundur secara mendadak. KIM lalu menyiapkan pengganti untuk didaftarkan sebagai calon.
"Hari Selasa (27/8) (kami) berkumpul mengumumkan bahwa Gusti Bhre mundur," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Surakarta Taufiqurahman di Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/8).
Parpol pengusung pun menyiapkan pengganti Gusti Bhre di Pilkada Solo. Penggantinya adalah Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Solo Respati Ardi sebagai cawalkot Solo. Pendampingnya adalah Rektor Universitas Surakarta Astrid Widayani.
"Semua rekomendasi dari enam partai sudah turun semua," kata Taufiqurrahman.
Enam partai pengusung adalah Partai Golkar, Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Taufiqurrahman juga menjelaskan Respati pernah menjadi kader Gerindra dan Golkar. Pasangan Respati-Astrid akan mendaftar ke KPU Solo pada Kamis (29/8).
"Figur ini mau tidak mau disepakati karena kami mau enam partai langgeng," katanya.
Sedangkan Partai Gerindra mengatakan Gusti Bhre mundur dari pencalonan karena sejumlah pertimbangan. Salah satunya adalah faktor keluarga.
"Dia menggambarkan 'saya belum bisa mengatur yang kecil, artinya keluarga, apalagi yang besar. Saya sadar diri itu penuh perhitungan. Ibu kukuh tidak menyetujui'," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Surakarta Ardianto Kuswinarno menirukan cerita KGPAA Mangkunegara X kepada partai pengusung.
Ardianto mengatkan mundurnya Gusti Bhre tak menjadi kesempatan bagi Kaesang Pangarep untuk maju di Solo. Alasannya, lingkup administrasi Solo terlalu kecil untuk putra bungsu Presiden Joko Widodo itu.
"Awalnya kan (dicalonkan) gubernur, lalu (menjadi) wali kota, kan terlalu kecil," katanya.