Ketua KPK Pesimistis Prabowo Bisa Jalankan Program Khusus Buru Koruptor
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango ragu Presiden Terpilih Prabowo Subianto bisa menjalankan program prioritas untuk memburu koruptor. Hal itu menurut Nawawi lantaran terkendala dengan anggaran.
Bahkan, ia mengatakan baru mengetahui bahwa rencana Prabowo itu membutuhkan anggaran khusus untuk menangkap koruptor sekaligus memberantas korupsi di Indonesia. “Saya baru dengar malah itu," kata Nawawi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).
Menurut Nawawi ia pesimistis lantaran merasa terdapat perbedaan kesepahaman dalam pendanaan untuk KPK. Ia mencontohkan sikap DPR yang menolak permintaan penambahan anggaran yang diajukan KPK.
"Kami belum bicara yang ke depannya. Yang kami hadapkan tadi saja kita sedikit kecewa. Bahwa anggaran yang kami mohonkan penambahan itu untuk pembayaran gaji pegawai saja itu tidak terpenuhi," kata dia.
Sebelumnya KPK mengajukan penambahan anggaran untuk komisi antirasuah itu pada pembahasan RAPBN 2025. Namun usul itu ditolak dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), juga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Dalam rapat itu, Ketua Komisi III Bambang Wuryanto menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani menolak karena kondisi fiskal negara sangat mepet. "Cekaknya anggaran hari ini, bapak ibu terutama para ketua sekalian paham kondisi keuangan negara kita, begitu mepetnya fiskal kita," kata Bambang.
Adapun, KPK sedianya memiliki pagu indikatif sebesar Rp 1,12 triliun. Tambahan anggaran yang diajukan untuk tahun ini sebesar Rp 117,12 miliar.
"Usulan tambahan anggaran KPK tersebut tidak disetujui oleh lobi kita disini," kata Bambang.
Sebelumnya, saat menutup Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra pada Sabtu (31/8) Prabowo menyampaikan komitmennya memberantas korupsi yang dianggapnya telah menjadi masalah serius di Indonesia. Ia pun mengatakan akan menyisihkan dana khusus untuk pemberantasan serta pengejaran koruptor.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga berkomitmen akan memaksimalkan perburuan koruptor yang lari ke luar negeri. Ia bahkan mengatakan akan mengirimkan pasukan khusus untuk mengejar koruptor ke luar negeri.
"Walaupun mereka (koruptor) lari ke Antartika, saya akan mengirim pasukan khusus untuk mencarinya di sana," kata Prabowo.